androidvodic.com

Gotong Royong dan Tindakan Kolektif Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan - News

Laporan Wartawan News Eko Sutriyanto

News, JAKARTA - Hanya tersisa enam tahun mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs sehingga gotong royong berbagai pemangku kepentingan dalam mengambil tindakan kolektif merupakan langkah penting yang harus dilakukan.

Diantara beragam agenda, Ekonomi Sirkular (ES) merupakan kekuatan penggerak dimana praktik bisnis pada umumnya yang berorientasi pada model linear dapat diubah menjadi model sirkular demi masa depan yang berkelanjutan.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Vivi Yulaswati mengatakan, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan peta jalan ekonomi sirkular sebagai salah satu bentuk komitmen untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca juga: Epson Tekankan Kepedulian Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

"Peta jalan Ekonomi Sirkular disiapkan sebagai dokumen pendukung untuk kerangka RPJPN Indonesia 2025-2045," katanya saat Talkshow Ekonomi Sirkular bertema Menjelajahi Kesempatan dan Tantangan Ekonomi Sirkular dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia ini di Jakarta belum lama ini.

Dikatakan Vivi, ekonomi sirkular ini menyoroti 3 indikator utama dari ekonomi sirkular, yang pertama adalah tingkat input sirkular, tingkat daya tahan produk, dan tingkat daur ulang.

Dalam acara yang digagas UNDP Indonesia melalui SDG Academy Indonesia bekerja sama dengan Nippon Closures Co., Ltd (NCC) dan ICMG ini juga diisi wisuda 42 orang yang telah lulus Program Kepemimpinan SDG Angkatan V yang  merupakan perwakilan sektor swasta, pemerintahan, akademisi, NGO/CSO dan dianugerahi gelar SDG-Certified Leader setelah menjalani proses belajar selama 5 bulan dari Oktober 2023 sampai Februari 2024.

Norimasa Shimomura, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia meyakini  rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas ini akan berkontribusi terhadap terciptanya pemimpin-pemimpin handal di bidang ES di Indonesia.

“Melalui upaya kolaboratif antara UNDP dan NCC-ICMG seperti ini, dapat menciptakan gelombang yang signifikan untuk menjadikan ekonomi sirkular sebagai praktik yang umum di masyarakat, khususnya untuk mendukung komitmen kuat Indonesia dalam mencapai TPB dan Climate Action,“ katanya.

Sei Nakagawa, Product Development Manager dari NCC mengatakan, wisudawan dapat menjadi pahlawan lokal, mempersiapkan komunitasnya untuk masa depan yang sirkular, memahami urgensi pendidikan untuk Ekonomi Sirkular dan kami berkomitmen untuk secara konsisten memberikan fokus dan dukungan dalam memberikan pengetahuan tentang Ekonomi Sirkular.

SDG Academy Indonesia merupakan kolaborasi unik Bappenas, Tanoto Foundation, dan UNDP Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat tentang TPB dan membuka pendaftaran Program Kepemimpinan SDG Angkatan VI yang akan menggarisbawahi Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, termasuk dampaknya kepada kesetaraan gender dengan masa belajar 5 bulan.

Baca juga: KLHK Beri Penghargaan untuk Perusahaan yang Konsisten Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Kepala Perwakilan The United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Norimasa Shimomura mengatakan, rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas ini akan berkontribusi terhadap terciptanya pemimpin-pemimpin handal di bidang ES di Indonesia.

“Melalui upaya kolaboratif antara UNDP dan NCC-ICMG seperti ini, dapat menciptakan gelombang yang signifikan untuk menjadikan ekonomi sirkular sebagai praktik yang umum di masyarakat, khususnya untuk mendukung komitmen kuat Indonesia dalam mencapai TPB dan Climate Action,“ katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat