Polri Minta Masyarakat Tidak Konvoi Takbiran Keliling, Ini Alasan Kuatnya - News
Laporan Wartawan News, Igman Ibrahim
News, JAKARTA - Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak takbiran keliling pada malam terakhir Ramadan pada Selasa (9/4/2024) nanti. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu masyarakat yang lain.
"Takbir keliling kita imbau nanti tidak dilaksanakan ya. Lebih khusyuk lagi di masjid di rumah untuk bertakbir sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain," ucap Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan di KM 29 Tol Jakarta-Cikampek pada Selasa (9/4/2024).
Ia menyampaikan konvoi takbiran keliling rawan terjadinya konflik. Biasanya, nantinya ada keributan antara grup maupun geng di jalan saat konvoi tersebut.
"Karena secara history kalau sudah konvoi itu bukan takbiran artinya terjadi konflik antar grup antar geng ini terjadi konflik di jalan," katanya.
Namun begitu, kata Aan, pihaknya tetap melakukan pengamanan maupun rekayasa lalu lintas pada malam takbiran mendatang.
"Para Dirlantas juga sudah menyiapkan pengamanannya ada beberapa mungkin nanti rekayasa lalu lintas untuk preventif kalau-kalau ada yang melakukan takbir keliling dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Jokowi Gelar Open House Lebaran di Istana untuk Seluruh Masyarakat, Ini Syaratnya
Di sisi lain, Aan mengatakan pihaknya juga akan menindak bagi pihak yang melakukan pelanggaran hukum saat malam takbiran malam nanti.
"Artinya, kita akan memberikan akan menegakan hukum penegakan hukum bisa edukasi dari sekarang ini kita sosialisasikan kepada masyarakat tidak melakukan konvoi ketika takbiran," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Lebaran 2024
Biasanya, nantinya ada keributan antara grup maupun geng di jalan saat konvoi tersebut.
Jokowi Ingatkan Polri Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Lebaran 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
5 Kasus Mutilasi 2024, Terbaru di Garut, 2 Kasus Dilakukan Suami kepada Istri
Praperadilan Pegi: Kuasa Hukum Ungkap 3 Kejanggalan Krusial, Tantang Polda Jabar Bawa 2 Alat Bukti
KPK Ungkap Kerugian Negara Kasus Korupsi Bansos Presiden, Berubah dari Rp 125 M Jadi Rp 250 Miliar
Gunakan Teknologi Ini untuk Pantau Hutan dan Karhutla, Indonesia Diapresiasi di Forum Internasional
Achmad Baidowi Tegaskan Muktamar PPP Tetap Digelar sesuai Jadwal pada 2025