androidvodic.com

Soal Jatah Menteri untuk NasDem, PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden - News

Laporan Wartawan News, Fersianus Waku

News, JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay meyakini presiden terpilih, Prabowo Subianto akan berbicara dengan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkaitnya bergabungnya Partai NasDem.

Menurut Saleh, Prabowo pasti akan berbicara dengan pimpinan partai politik pengusung terutama mengenai posisi NasDem.

Baca juga: 5 Kader Golkar Calon Kuat Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Sosok Perempuan hingga Anak Muda

Dia menjelaskan hal itu akan menjadi landasan bagi Prabowo untuk menentukan posisi NasDem dalam pemerintahan mendatang.

"Apakah nanti misalnya Partai NasDem itu bergabung dengan catatan misalnya meminta jatah menteri misalnya. Itu tentu akan dibicarakan. Kemudian apa syaratnya dan seterusnya," kata Saleh kepada News, Jumat (26/4/2024).

Saleh menuturkan penentuan posisi menteri adalah hak prerogatif Prabowo sebagai presiden nantinya.

Baca juga: 4 Kandidat Kuat Mendagri Kabinet Prabowo-Gibran: Didominasi Politisi, Bagaimana Peluang Profesional?

"Jadi saya kira itu adalah hak prerogatif presiden. Jadi kita tidak bisa terlalu ikut mencampuri ke pada wilayah itu," ujarnya.

Namun, dia meyakini secara etika politik Prabowo akan berbicara dengan seluruh pimpinan partai politik pengusung.

"Karena itu ya kita tunggu saja bagaimana langkah-langkah politik yang akan diambil oleh para elite-elite politik kita seperti apa yang akan dirumuskan ke depan ini," ucap Saleh.

Adapun, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sudah secara resmi mengumumkan mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini disampaikan Paloh setelah mendatangi rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/42024) sore.

"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Paloh di lokasi.

Paloh menjelaskan kontestasi demokrasi Pilpres 2024 sudah dinyatakan selesai. Dia bilang, tantangan bangsa dan negara juga nantinya akan semakin berat.

Karena itu, Paloh menyatakan kekinian diperlukan adanya elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia. 

"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka kita ingin akhiri masalah pemilu selesai. Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan. Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elite itu adalah modal utama kita miliki," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat