Asia Tenggara Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, BMKG: Wilayah Indonesia Kategori Tidak Berbahaya - News
News, JAKARTA - Cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Asia Tenggara dan Selatan termasuk Indonesia dinilai masih dalam batas wajar dan tidak berbahaya.
"Kalau lihat pengamatan suhu maksimal di beberapa wilayah Indonesia masih kategori tidak membahayakan ( 34 sampai 36 °C)," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto saat berbincang dengan Tribun, Senin (29/4/2024) malam.
Baca juga: Thailand-Filipina Alami Cuaca Panas Ekstrem, Menkes RI: Indonesia Masih Aman
Menurut Kukuh, penyebab cuaca panas ekstrem di Asia Tenggara dan Selatan dikarenakan posisi matahari bulan April berada di kisaran 10 sampai 15 ° LU untuk wilayah India, Thailand, Myanmar, Vietnam dan Filipina.
Sehingga radiasi matahari pada wilayah tersebut sangat maksimal dan akan menimbulkan suhu panas apalagi beberapa hari terakhir wilayah tersebut tidak ada distribusi awan.
Baca juga: Cuaca Panas Bikin Potensi Oli Menguap Lebih Cepat, Ini Efeknya ke Mesin
Namun berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Awal musim kemarau diprediksi terjadi antara bulan Mei hingga Agustus.
Sehingga saat ini justru masih banyak potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Bahkan potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi," ujarnya.
Terkini Lainnya
Menurut Kukuh, penyebab cuaca panas ekstrem di Asia Tenggara dan Selatan dikarenakan posisi matahari bulan April berada di kisaran 10 sampai 15 ° LU
Koalisi Kemanusiaan untuk Papua Minta Penjelasan Pemerintah Bergantinya Nomenklatur KKB Jadi OPM
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Brigadir RAT Jadi Pengawal Pengusaha Tanpa Izin, Kapolresta Kasatlantas Manado Diperiksa Propam
6 Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir RAT di Rumah Pengusaha, Ada Jelaga Senpi di Telapak Tangannya
INFOGRAFIS: Kasus Kematian Brigadir RAT Ditutup, Ini Alasannya
Alissa Wahid Sebut Perubahan Istilah KKB Jadi OPM Buka Pintu Pendekatan Militeristik Lebih Besar
Saat Jokowi dan PM Singapura Ajak Calon Penggantinya Bertemu di Istana Bogor