androidvodic.com

Permintaan Tenaga Perawat di Jerman Terus Meningkat, Peluang Bagi Pekerja Migran Indonesia - News

Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi

News, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkapkan bahwa saat ini Jerman kekurangan pekerja skill.

Pemerintah Jerman telah memberikan kemudahan bagi pekerja asing melalui amandemen ‘Skilled Immigration Act’ yang diharapkan dapat mengisi kekosongan + 1,98 juta lapangan pekerjaan di Jerman.

Baca juga: Pekerja Migran Perempuan Jadi Sasaran Radikalisme, Pakar: Perlu Upaya Bersama Deradikalisasi

Melalui kebijakan baru ini, Pemerintah Jerman berharap dapat menarik setidaknya 60 ribu orang pekerja skill per tahun dari negara Non-Eropa.

"Ini tentunya akan membuka peluang yang sangat besar bagi Pekerja Migran kita," ujar Benny melalui keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh Benny dalam kunjungan kerjanya ke Berlin, Jerman.

Baca juga: Relawan Prabowo Bakal Hadirkan Paranormal hingga Buruh Migran dalam Aksi Damai di MK Besok

 
Dalam kunjungan itu, Benny memberikan apresiasi besar kepada Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, atas dukungan penuhnya selama ini dalam rangka program Triple Win untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Jerman skema Government to Government (G to G) sektor tenaga kesehatan.

Benny juga mendorong agar skema penempatan tidak hanya diisi oleh Pekerja Migran Indonesia dengan skema G to G, namun peluang ini juga diharapkan dapat dibuka melalui skema P to P (Private to Private).

“Namun tentu saja, BP2MI dan KBRI Berlin akan bersama-sama mengawasi dengan ketat, agar nantinya penempatan melalui skema P to P berjalan sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan aturan yang berlaku di kedua negara,” tutur Benny.

Sementara itu, Dubes Arif menambahkan bahwa saat ini 60 persen kebutuhan pekerja di Jerman adalah di sektor tenaga kesehatan (nurse) dengan gaji antara €2500 - €3900 per bulan.

Selain itu para perawat ini juga akan mendapatkan penyetaraan profesi selama bekerja di Jerman, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia, akan menjadikan mereka perawat yang lebih profesional dengan pengalaman internasional. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat