androidvodic.com

KUA Luwu Terendam Banjir, Kemenag Siapkan Penggantian Buku Nikah dan Pemulihan Data - News

News, JAKARTA – Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo menjadi satu wilayah yang terkena dampak banjir bandang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat (3/5/2024).

Banjir tersebut menyebabkan jalan poros Wajo-Palopo lumpuh total, memutus akses dan aktivitas sehari-hari penduduk setempat.

KUA Pitumpanua tidak luput dari banjir tersebut. Dokumen-dokumen penting dan peralatan kantor terendam, menghambat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Merespons hal tersebut, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama(Kemenag), Kamaruddin Amin mengaku telah berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenag Sulsel untuk mengetahui kondisi gedung yang terdampak, pemulihan data, dan penggantian stok buku nikah yang rusak.

"Pengalokasian kembali stok buku nikah akan segera dilakukan setelah menerima laporan kebutuhan dari daerah terdampak. Hal ini penting mengingat bulan Zulkaidah-Zulhijah merupakan periode dengan tingginya permintaan layanan nikah," ujar Kamaruddin dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(6/5/2024).

Selain itu, katanya perbaikan gedung dan pemulihan data yang rusak, alokasi anggaran akan disesuaikan setelah menerima laporan rinci dari daerah terdampak.

Baca juga: 254 Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Luwu Alami Diare dan Gatal-gatal, 7 Lainnya Dirawat Inap

"Langkah ini diambil sebagai respons atas dampak bencana alam yang telah dialami," ujarnya

Terpisah, Kakanwil Kemenag Sulsel, Muhammad Tonang mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenag Wajo untuk segera melakukan pendataan Barang Milik Negara(BMN), khususnya dokumen negara pencatatan nikah di KUA Pitumpanua.

"Selanjutnya, langkah mitigasi banjir susulan juga diharapkan segera dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Korban Tewas akibat Banjir & Longsor di Luwu Bukan 14 Tapi 11 Orang, Seorang Lainnya Masih Hilang

Sementara itu, Kepala KUA Pitumpanua, Ambo Lahang melaporkan, ketinggian air yang mencapai kurang lebih satu meter telah menenggelamkan infrastruktur penting yang mendukung pelayanan publik.

"Kerugian diperkirakan mencapai Rp25 juta lebih, termasuk infrastruktur pendukung layanan di antaranya kursi, meja, pagar, dan sebagainya. Selain itu, sejumlah dokumen penting juga rusak, termasuk buku nikah," ujarnya.

Ambo Lahang juga mengungkapkan, sebelumnya, pihaknya telah mendapat imbauan dari kepala UPT Irigasi tentang potensi banjir yang akan melanda Kabupaten Wajo sebagai dampak lanjutan dari banjir yang telah menghantam Kabupaten Luwu.

"Kami telah mendapat imbauan dari kepala UPT Irigasi untuk bersiap menghadapi banjir dari Kabupaten Luwu yang diperkirakan akan berdampak juga ke Kabupaten Wajo," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya berhasil menyelamatkan beberapa dokumen penting, termasuk buku nikah dan Akta Ikrar Wakaf, yang memiliki nilai penting bagi warga setempat. Kendati demikian, pihaknya berkomitmen agar pelayanan publik di KUA Pitumpanua dapat beroperasi kembali.

"Kami telah koordinasi dengan staf-staf KUA Pitumpanua agar hari Senin pelayanan publik beroperasi kembali," pungkas Ambo Lahang.

Sebagai informasi, sumber banjir ini berasal dari hujan deras yang mengguyur selama 10 jam tanpa henti, mengakibatkan tanggul sungai yang tidak kuasa menahan beban, akhirnya jebol.

Air yang meluap bukan hanya merendam jalan, tapi juga permukiman warga, menyisakan lumpur dan kerusakan di mana-mana.

Derasnya aliran air yang tiba-tiba menghantam permukiman dan area-area padat penduduk, mengejutkan warga yang tidak sempat menyelamatkan diri, hingga mengakibatkan kehilangan nyawa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat