androidvodic.com

Ketua Umum Projo Budi Arie: Pokoknya yang Anti Rakyat Itu Toxic - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidan Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak membawa orang 'toxic' masuk pemerintahannya.

Menurut Luhut, Prabowo-Gibran harus hati-hati dengan orang yang bermasalah.

Merespons hal itu, Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi pun menilai bahwa pesan yang disampaikan Luhut merupakan nasehat yang bagus.

"Pokoknya itu nasehat yang bagus, dari Pak Luhut," kata Budi Arie, Rabu (8/5/2024).

Budi Arie pun menilai, bahwa toxic dalam pengertian Projo adalah mereka-mereka yang anti terhadap rakyat.

"Toxic itu, yang anti rakyat versi Projo. Pokoknya, karena kita kan setia digaris rakyat, jadi apa artinya, harus pro rakyat," ucap dia.

Menkominfo ini pun mengatakan, pihak-pihak yang toxic itu bisa dilihat dari beberapa sikapnya. Di mana, tindakan pihak yang toxic itu kebijakan tidak berpihak kepada rakyat.

"Pokoknya yang anti rakyat, Toxic. Apa aja, kebijakan tidak berpihak, kelakuannya tidak titik berat kepada rakyat, pokoknya semua harus setia di garis rakyat," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidan Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka tidak membawa orang 'toxic' masuk pemerintahan.

Menurutnya, Prabowo-Gibran harus hati-hati dengan orang yang bermasalah.

Pesan Luhut kepada Prabowo disampaikan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Saat itu, Luhut membahas prospek kerja sama antara Indonesia dengan India.

"Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya.

Luhut yakin Prabowo dapat melakukan banyak hal untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.

Ia juga optimistis angka korupsi di Indonesia nantinya akan berkurang seiring dengan digunakannya sistem digital.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia akan fokus untuk meningkatkan penilitian di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dengan belajar dari India dan China.

"Menurut saya, ini sangat penting. Kami juga belajar dari India. Kami belajar dari Tiongkok," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat