androidvodic.com

Afriansyah Noor: Apalagi yang Mau Dipertahankan dari Partai Bulan Bintang? Hasil Pemilu Nyungsep - News

Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra 

News, JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menyatakan kalau saat ini sudah tidak ada lagi yang dipertahankan dari PBB usai Pileg 2024 menunjukkan perolehan partainya angjlok.

Pernyataan itu disampaikan oleh Afriansyah usai dirinya menilai dizalimi karena posisinya sebagai sekjen partai digantikan oleh kepengurusan baru yakni Mohammad Masduki.

Kata Afriansyah, sejatinya dia menerima saja pergantian jabatan kursi Sekjen itu, pasalnya saat ini tidak ada yang bisa diharapkan dari PBB.

"Tapi teman-teman memaksa, jangan bang, kita gak boleh, ini dzalim, ini jahat, ini persengkokolan yang luar biasa, toh bulan September 2024 sebentar lagi kok, pemilu sudah lewat dan PBB sudah nyungsep kok 0.34 persen, apalagi yang mau dipertahankan," kata Afriansyah saat jumpa pers di Kantor DPP PBB, Rabu (19/6/2024).

Terlebih kata Afriansyah, posisinya di PBB saat ini memang sudah tidak diharapkan lagi oleh Yusril Ihza Mahendra yang merupakan mantan Ketum PBB.

Alhasil kata Wamenaker RI itu, dirinya akan menerima untuk keluar dari PBB namun dengan tetap melakukan kegiatan lainnya di masyarakat.

"Apalagi (yang harus) dipertahankan kalau memang pak Yusril sudah tak setuju dengan saya, buat apalagi berbuat itu bisa saja dimana tidak harus di partai bulan bintang dimanapun kita berada kita bisa berbuat yang terbaik untuk umat," tukas dia.

Sebagai informasi, dalam Pileg 2024 kemarin, Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi salah satu partai yang jumlah perolehan suaranya terpaut jauh dari ambang batas parlemen 4 persen.

Dimana, PBB hanya memperoleh suara 484.486 dengan persentase 0,31 persen dibawah dari Partai Perindo 1.955.154 (1,28 persen) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 4.260.169 suara atau 2,80 persen.

Sebelumnya, Mantan Sekretaris Jendera DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengungkap soal adanya perubahan jabatan di kursi Sekjen DPP PBB yang kini dijabat oleh Mohammad Masduki.

Afriansyah menjelaskan, hal itu bermula dari keputusan Yusril Ihza Mahendra yang menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum DPP PBB yang dimana keputusan itu keluar pada tanggal 18 Mei 2024.

Padahal kata Afriansyah, pada bulan Januari 2024 akan digelar Muktamar PBB untuk menunjuk Ketua Umum dan Sekjen pengganti karena dirinya bersama Yusril sudah habis masa jabatannya.

"Ternyata tanggal 18 dia (Yusril) mundur, kaget saya ya dong tanggal 14 Rabu (saya) ketemu, tanggal 18 dia mundur, garuk-garuk kepala saya, kok tiba-tiba mundur," kata Afriansyah saat jumpa pers di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat