androidvodic.com

Beban Rakyat Sirna Kemanunggalan Pun Tercipta, Cerita Satgas TMMD ke-120 Kodim 0619/Pwk - News

News - Siang itu, Ohan dan istrinya Intan Mariani, terlihat sibuk di kamar anaknya. Berbekal mesin serut kayu yang dipinjam dari tetangganya, Ohan dengan tekun menyerut daun jendela agar pas masuk ke kusennya. Sementara Intan mondar-mandir membenahi colokan yang digunakan untuk mesin serut Ohan.

Perlahan tapi pasti, daun jendela itu pun mulus masuk ke kusennya saat dibuka tutup. "Alhamdulillah, ini tinggal bebersih, saya sama keluarga sudah bisa tinggal lagi di rumah ini," ujar Ohan.

Rumah seluas 6x5 m2 bercat hijau toska itu nampak baru selesai dibangun. Padahal sebelumnya, tepatnya hingga sebulan yang lalu, rumah warisan orangtua Ohan di Kampung Inpres, Desa Gurudug, Pondok Salam, Purwakarta, yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, masih terbuat dari kayu berdinding bilik bambu dan dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Seluruh tiang kayunya lapuk, dindingnya doyong dan bolong disana-sini, sehingga saat hujan turun, air pun masuk menggenangi rumah yang dihuni Ohan bersama Istri dan kedua anaknya itu.

“Kalau lagi nyopirin ke Jakarta bawa barang, pas hujan saya suka kepikiran sama keluarga. Takutnya rumah tiba-tiba roboh kena angin. Sudah lama sebenarnya saya pengen benerin rumah, tapi gimana lagi, Pak. Saya orang nggak punya, kerja saja masih serabutan, kadang jadi sopir, kadang bantu-bantu di rumah orang. Apa saja lah saya kerjakan, asal halal dan bisa menghasilkan uang untuk kebutuhan keluarga saya,” kenangnya lirih dengan mata mulai berkaca-kaca.

Walau kondisi perekonomian keluarganya tak baik, namun Ohan dan Intan bertekad untuk menyekolahkan anak-anaknya, agar kelak memiliki bekal ilmu yang dapat mengangkat derajat kehidupan anaknya kelak. Dalam sujud akhir di setiap shalatnya, Ohan tak pernah lupa memanjatkan doa agar suatu saat nanti Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki rumahnya.

"Anak saya sering dihina sama teman-temannya karena tinggal di rumah reyot,” imbuh Ohan sambil menahan tangis.

Baca juga: TNI AD dan Masyarakat Gelar Panen Raya Padi di Merauke, 40 Ribu Hektar Lahan Tidur Bakal Dibuka

Awal Mei 2024, doa Ohan pun terkabul. Seorang prajurit Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-120 dari Kodim 0619/Purwakarta mendatangi rumah reyot miliknya untuk melihat dan menilai kondisi kerusakan disana. Satu persatu bagian rumah dilihat secara detail, didokumentasikan dengan kamera HP, bahkan Ohan pun dimintai keterangan seputar rumahnya.

"Awalnya saya pesimis, karena sebelumnya sudah banyak yang datang bilang mau bantu, tapi ya cuma PHP (Pemberi Harapan Palsu) saja. Tapi Alhamdulillah, akhirnya ada orang baik yang beneran menolong keluarga saya, doa saya terjawab," cetus Ohan penuh syukur.

Usai beberapa assesment dan peninjauan langsung ke lokasi, Dansatgas TMMD yang juga Dandim 0619/Purwakarta Letkol Inf Ardiansyah, memasukkan rumah Ohan dan musala Desa Gurudug sebagai sasaran fisik TMMD di wilayahnya. Dimana sasaran utamanya berupa pengecoran jalan sepanjang 692 meter dengan lebar 5 meter yang menghubungkan Desa Gurudug dengan Desa Ranca Darah, Kecamatan Wanayasa, serta pembangunan drainase sepanjang 776 meter, lengkap dengan gorong-gorongnya.

"Rumah Pak Ohanudin kita bangun total dari nol. Jangan tanggung-tanggung, anggap saja kita sedekah, ladang pahala bagi kita," ujar Dandim, yang selanjutnya mengawali berdirinya bangunan permanen berdesain modern minimalis di atas lahan bekas rumah reyot Ohan berdiri sebelumnya.

Menurut Dandim pula, selain sasaran fisik, sasaran non fisik juga sejatinya menjadi tujuan utama TMMD, yaitu menciptakan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Baca juga: AKS 2024: Refleksi TNI AD Tingkatkan Profesionalisme Prajurit Guna Wujudkan Pertahanan Tangguh

"Intinya justru pada kehadiran TNI di tengah rakyat, bekerja bersama, bersosialisasi, berkomunikasi, melakukan pembinaan territorial. Jadi kehadiran TNI harus benar-benar dirasakan manfaatnya agar tercipta sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Sehingga, jika suatu ketika terjadi krisis (peperangan) misalnya, masyarakat itu pro itu ke kita (TNI)," terang Letkol Ardi.

Pelaksanaan TMMD pun menuai dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, dipimpin Pj. Bupati Purwakarta, Benni Irawan. Dalam sambutannya saat membuka program TMMD ke-120 Kodim Purwakarta di Lapangan Bungur Diuk, Desa Gurudug, Benni menyampaikan apresiasi terhadap program TMMD, disertai harapan program ini dapat memantik bertumbuhnya banyak upaya positif lain di masyarakat.

“Kepada masyarakat yang menerima manfaat TMMD ini, semoga bisa memanfaatkan sarana dan prasarana dengan sebaik-baiknya, dan menjaga, memelihara, serta mengembangkannya agar didapat manfaatnya secara maksimal," imbuh Benni.

Berbekal saling dukung dan sinergitas erat antar komponen, Satgas TMMD yang terdiri dari personel TNI AD, AL, AU, Kepolisian, Pemkab dan masyarakat Purwakarta bahu membahu mengerjakan berbagai program fisik dan non fisik TMMD di Desa Gurudug. Jalan penghubung dua desa yang dibangun 42 tahun lalu melalui program ABRI Masuk Desa/AMD (cikal bakal TMMD), kini kembali tersentuh pembangunan.

TMMD pun sukses memicu menggeliatnya perekonomian dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat kedua desa di pelosok Purwakarta itu. Berkat TMMD pula, rakyat kecil seperti Ohan dan warga lainnya bisa kembali tersenyum ceria, karena sebagian beban hidup lepas dari pundaknya. TNI pun boleh berbangga, sebab kemanunggalan di Purwakarta kini paripurna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat