androidvodic.com

Generasi Muda Diharapkan Memahami Dampak Negatif dari Cyberbullying - News

News, JAKARTA - Generasi muda diharapkan memahami dampak negatif dari meningkatnya kasus cyberbullying dan penyebaran informasi yang salah di media sosial.

Hal itu dikatakan Psikolog Fathin Nibras M.Psi dalam Seminar bertajuk "Nyaman dan Tenang di Media Sosial: Apa yang Bisa Kita Lakukan?" yang digelar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Minggu (23/6/2024).

Seminar ini juga dihadiri Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Irwan; Ketua Karang Taruna Kelurahan Bukit Duri, Rizky Adriansyah Putra; serta anggota karang taruna Kelurahan Bukit Duri.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda mengenai pentingnya etika bermedia sosial," ujar Fathin Nibras.

Berikut ringkasan materi Fathin Nibras dalam seminar tersebut.

1. Media Sosial: Potensi Positif dan Negatif

Di satu sisi, media sosial dapat digunakan untuk hal-hal positif seperti membangun jaringan dan berbagi informasi. Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sarana penyebaran hoax dan cyberbullying yang merugikan.

2. Cyberbullying

Berdasarkan penelitian dari Center for Digital Society (CfDS) pada Agustus 2021, kasus cyberbullying di Indonesia masih sangat tinggi, terutama di kalangan remaja. Cyberbullying adalah bentuk penindasan yang dilakukan melalui internet dengan tujuan untuk menakut-nakuti, mempermalukan, atau menyakiti korban. Contoh-contoh cyberbullying yang dijelaskan meliputi penyebaran hoax, memposting foto tanpa izin, dan menyebarkan informasi pribadi.

3. Dampak Cyberbullying

Dampak dari cyberbullying sangat serius, mencakup perasaan tidak berharga, self-harm, pikiran untuk bunuh diri, gangguan tidur dan makan, serta penurunan performa akademik. Korban juga bisa mengalami stres, kecemasan, dan depresi.

4. Langkah-langkah Menghadapi Cyberbullying

Bagi korban, penting untuk mencari dukungan dari orang lain, menjauhi pelaku, dan mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Bagi pelaku, penting untuk memahami etika dalam bermedia sosial, membangun kebiasaan positif, dan mencari bantuan jika diperlukan.

5. Etika dalam Menggunakan Media Sosial

Beberapa etika di media sosial yang harus diperhatikan antara lain menggunakan kata-kata yang sopan, menghargai privasi orang lain, memastikan kebenaran informasi sebelum memposting, dan tidak mengucilkan orang lain. Dengan menjaga etika, kita dapat menciptakan lingkungan online yang positif dan saling menghormati. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat