androidvodic.com

Kemenkes Pastikan Jemaah Haji Non Reguler Dapat Layanan Kesehatan, termasuk Furoda dan Visa Ziarah - News

Laporan wartawan News, Rina Ayu

News,Jakarta -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menegaskan pihaknya tetap melayani jamaah haji non-reguler yang membutuhkan layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Diketahui, ada sekitar 20 jemaah haji non-reguler yang berobat ke KKHI selama periode puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunza).

Dari laporan ada beberapa jemaah haji non reguler seperti furoda maupun jemaah haji visa ziarah datang ke klinik ini dibawa oleh aparat Saudi karena kondisi sakit.

“Jemaah haji non-reguler banyak ditemukan setelah mereka bermasalah dengan kesehatannya, oleh aparat Saudi mereka dibawa ke KKHI,” tutur Liliek.

Penyebab sakit para jemaah haji non-reguler ini berupa kelelahan hingga penyakit bawaan seperti diabetes melitus dan jantung.

Liliek juga menjelaskan tentang seorang jemaah haji non-reguler yang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi (RSAS) dengan identitas yang kurang jelas. Awalnya, jemaah tersebut ditolak di RSAS, kemudian dibawa dan dirawat di KKHI. Namun, karena kesadarannya yang mulai menurun, jemaah tersebut dirujuk kembali ke RSAS dan diterima dengan baik.

Ditambahkan Konsulat Jenderal Jeddah Yusron B Ambary, pengawasan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terhadap KKHI sangat ketat. Hampir setiap hari, mereka melakukan kunjungan ke KKHI.

Jumlah kasus kematian jemaah haji secara keseluruhan pada 2023 mencapai 800 orang. Hal ini menjadi catatan bagi Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan haji.

Fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia, seperti KKHI, sangat membantu pihak Arab Saudi dalam menangani jemaah haji yang sakit.

Otoritas Arab Saudi terus memantau fasilitas ini untuk memastikan para jemaah yang sakit dapat tertangani dengan baik. Bagi jemaah dengan kondisi yang berat, rujukan ke RS setempat pun tidak mengalami kendala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat