androidvodic.com

Presiden El Savador Kerap Dikritik Akibat Jadikan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Sah - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

News, JAKARTA – Kebijakan yang kerap dikeluarkan presiden El Savador, Nayib Bukule memang kerapkali mengundang kritikan keras dari berbagai pihak.

Terlebih sejak dikeluarkannya keputusan yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah di negaranya.

Keputusan tersebut lantas membuat beberapa negara besar khawatir. Seperti senator Amerika Serikat yang cemas, lantaran keputusan yang diambil Bukule dianggap dapat memperburuk kondisi keuangan negara.

Baca juga: Portugal Perlahan Menjadi Surga Bagi Bitcoiner di Eropa

Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap negara pimpinan Bukule, para senator asal AS tersebut berencana akan meluncurkan UU Akuntabilitas untuk Cryptocurrency El Salvador Act (ACES) .

Diketahui, RUU ACES tersebut dirancang langsung oleh tiga senator AS diantaranya ketua Komite Hubungan Luar Negeri, Senat Bob Menendez, Senator James Risch serta Senat Bill Cassidy.

Melansir dari The Hill, RUU tersebut sengaja dibuat dengan tujuan untuk menganalisis risiko bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador, dengan begitu Amerika bisa mempelajari dampak penggunaan Bitcoin bagi sistem keuangan jika nantinya kebijakan serupa diterapkan dalam negaranya.

Menanggapi kabar tersebut sontak membuat Presiden El Savador Nayib Bukule geram, melalui akun twitternya dirinya menyampaikan kekesalannya terhadap adanya RUU ACES buatan AS.

Baca juga: ConocoPhilips Kurangi Emisi Pembakaran Gas Melalui Penambangan Bitcoin

"OK Boomer, Kami bukan koloni Anda, halaman belakang atau halaman depan Anda. Jauhi urusan internal kita. Jangan mencoba mengendalikan sesuatu yang tidak bisa Anda Kendalikan" Ujar cuitan tersebut

Bukule juga menegaskan bahwa El Salvador bukan negara bagian dari Amerika serikat, untuk itu pihaknya menghimbau agar AS tak perlu terlalu ikut campur atas segala keputusannya termasuk soal peredaran Bitcoin. Terlebih AS juga tidak memiliki hak apapun atas El Salvador.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat