androidvodic.com

Pasokan Bitcoin dan Ethereum yang Berkurang, Begini Respons CEO Indodax - News

Laporan Wartawan News, Choirul Arifin

News, JAKARTA - Baru baru ini Bitcoin mencapai rekor baru dimana sebanyak 19 juta keping Bitcoin telah berhasil ditambang dari total maksimum suplai Bitcoin yaitu sebesar 21 juta. Dengan begitu, total Bitcoin yang bisa ditambang hanya tersisa sekitar 2 juta keping saja.

Selain Bitcoin, kabar menarik juga datang dari kripto peringkat dua yaitu Ethereum. Sebanyak 2 juta Ethereum sudah berhasil di burn oleh para developer ETH. Burning 2 juta token ETH ini bertujuan untuk meningkatkan Ethereum Improvement Proposal atau EIP-1559.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, dua momen penting ini tentu akan banyak mengurangi pasokan dari kedua kripto dengan market cap terbesar ini.

Baca juga: Makin Serius Berekspansi di Dunia Blockchain, Starbucks Garap Ekosistem NFT

Fenomena ini menurutnya merupakan suatu kabar baik karena berkurangnya pasokan dan tingginya permintaan akan meningkatkan harga suatu aset jika dilihat secara jangka panjang.

Meskipun sesekali akan mengalami penurunan harga jikalau market sedang berada di fase jenuh dan itu merupakan hal yang sudah biasa terjadi di pasar perdagangan kripto.

“Jika pasokan suatu kripto khususnya Bitcoin dan Ethereum berkurang, justru merupakan kabar yang positif. Bitcoin dan Ethereum adalah dua aset kripto yang paling banyak ditransaksikan oleh para investor karena kedua kripto ini lebih populer dibanding kripto lainnya, menduduki peringkat teratas secara market cap di situs Coinmarketcap ataupun CoinGecko dan secara teknologi serta project pun lebih mature sehingga permintaan terhadap kedua kripto ini tinggi,” kata Oscar dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (17/4/2022).

Baca juga: Update Kripto Hari Ini, Harga Bitcoin dan Dogecoin Rontok

Bitcoin dan Ethereum sering dibeli para institusi investor, seperti oleh perusahaan besutan Michael Saylor, Micro Strategy yang baru baru ini memborong Bitcoin senilai 1,7 Triliun Rupiah lewat anak perusahaannya, MacroStrategy, menggunakan pinjaman yang didapat dari bank kripto asal San Diego, Silvergate dengan jaminan Bitcoin sebesar 205 juta dolar AS.

Pinjaman yang didapatkan dari menjaminkan BTC yang sudah dimiliki oleh MicroStrategy sebelumnya, ditujukan untuk menambah portofolio untuk disimpan sebagai investasi jangka panjang.

High demand terhadap kripto khususnya Bitcoin dan Ethereum juga terjadi karena orang orang semakin sadar soal teknologi blockchain sehingga banyak negara di dunia yang melonggarkan kebijakan soal kripto sebagai suatu komoditas, alat pembayaran, bahkan devisa negara. Fungsi kripto pun semakin dibutuhkan karena ekosistemnya, seperti NFT, defi dan metaverse yang banyak menggunakan jaringan Ethereum.

Terlebih, adanya momen seperti halving day Bitcoin selama 4 tahun sekali, para penambang akan semakin sulit mendapatkan Bitcoin. Faktor Ini juga akan menyebabkan harga Bitcoin juga semakin naik.

“Orang orang harus memahami bahwa jika minat dan permintaan akan suatu barang semakin banyak supply barang yang ada pun akan semakin berkurang. Sehingga nantinya harga barang pun akan naik. Hukum pasar ini juga berlaku di pasar perdagangan kripto,” kata Oscar.

Baca juga: Jerman Tutup Perdagangan Gelap Cryptocurrency Asal Rusia, Sita Bitcoin Senilai 25 Juta Dolar AS

Melihat banyak masuknya investor kripto pemula baik itu perseorangan ataupun institusi dan regulasi negara yang mengizinkan kripto khususnya Bitcoin dan Ethereum untuk difungsikan selain sebagai komoditas, Oscar melihat kedepannya Bitcoin dan Ethereum akan semakin banyak diminati mengingat ekonomi digital dunia serta adopsi kripto terus bertumbuh setiap harinya.

Berdasarkan data perdagangan Indodax per Kamis 7 April 2022 jam 11.00 WIB, harga Bitcoin berada di kisaran Rp 623 juta per 1 btc dan harga Ethereum berada di kisaran Rp 45 juta per 1 ETH.

Sebagai tambahan informasi, Indodax adalah perusahaan jual beli aset kripto terbesar dan terpercaya di Indonesia yang memperdagangkan lebih dari 200 aset kripto dan melayani lebih dari 5.2 juta member dan member pun bisa bertransaksi mulai dari harga Rp 10 ribu. Oscar mengatakan, Indodax saat ini mengelola counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat perkantoran Sudirman, Jakarta Selatan dan Sunset Road di Bali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat