androidvodic.com

Elon Musk Peringatkan Investor Kripto Waspadai Penipuan Deepfake Terbaru - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, NEW YORK - CEO Tesla Elon Musk memperingatkan investor kripto agar berhati-hati dengan praktik penipuan kripto yang memanfaatkan teknologi Deepfake.

Pada Rabu (25/5/2022) kemarin, beredar video palsu di media sosial Twitter yang memperlihatkan Musk sedang mempromosikan platform cryptocurrency yang menawarkan deposit kripto dengan pengembalian sebanyak 30 persen.

Scammers memanfaatkan rekaman video asli saat Elon Musk dan kurator Chris Anderson menghadiri konferesi TED yang diadakan di Vancouver, Kanada pada bulan April lalu.

Melansir dari Cointelegraph, tweet dan video tersebut menarik perhatian Musk yang semakin aktif di Twitter, sejak ia mengakuisisi platform tersebut.

Pendiri SpaceEx ini membalas tweet dan video yang beredar dengan menegaskan sosok yang berada di dalam video tersebut jelas bukan dia.

Kepopuleran Musk sebagai pelopor teknologi, membuatnya menjadi target bagi scammers yang ingin mengambil keuntungan dari pengguna media sosial dan investor kripto.

Baca juga: Elon Musk Bakal Bangun Bioskop Drive-in di Hollywood, Bisa Bayar Pakai Dodgecoin

Pengguna yang tidak paham teknologi, berisiko menjadi korban penipuan yang mempromosikan pengembalian investasi yang tidak realistis.

Penipuan kripto seperti ini marak terjadi pada tahun 2020 hingga tahun 2021. Selama periode tersebut, Komisi Pedagangan Federal AS (FTC) melaporkan penipuan cryptocurrency telah menelan kerugian lebih dari 80 juta dolar AS.

Baca juga: Elon Musk Sebut Tweet Russiagate Hillary Clinton Hoax Kampanye Pilpres AS

Istilah Deepfake yang muncul pada tahun 2017, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memanipulasi gambar, video serta audio yang dihasilkan komputer, sehingga seringkali banyak orang kesulitan untuk membedakan keaslian video Deepfake yang beredar.

Baca juga: Bos Tesla Elon Musk Ingin Segera Memonetisasi Twitter

Teknologi blockchain sendiri telah digadang-gadang menjadi alat yang potensial untuk memerangi Deepfake. Namun kenyataannya, video penipuan seperti ini masih membanjiri platform-platform media sosial dan menimbulkan korban penipuan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat