androidvodic.com

Deutsche Bank Prediksi Bitcoin akan Kembali ke Level 28 Ribu Dolar AS Akhir Tahun Ini - News

Laporan Wartawan News, Nur Febriana Trinugraheni

News, WASHINGTON - Perusahaan Perbankan Deutsche Bank memperkirakan harga Bitcoin dapat kembali menyentuh level 28 ribu dolar AS di akhir tahun ini.

Melansir dari Bloomberg, Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami kemerosotan harga di tahun 2022 ini, di tengah suasana risk-off yang didorong oleh kenaikan suku bunga dan kekhawatiran akan inflasi.

Ahli strategi di Deutsche Bank, Marion Laboure dan Galina Pozdnyakova mengatakan Bitcoin dapat kembali menguat lebih dari 30 persen di level 20 ribu dolar AS hingga akhir tahun ini, walaupun titik harga ini masih kurang dari setengah rekor tertinggi yang dicapai Bitcoin pada November 2021.

Baca juga: Bear Market Pada Bitcoin, Ekonomi El Salvador Runtuh, Utang Semakin Bengkak

Menurut Laboure dan Pozdnyakova, sejak November lalu, cryptocurrency semakin berkolerasi dengan indeks saham Nasdaq 100 yang sarat teknologi dan S&P 500. Keduanya memperkirakan, indeks S&P akan pulih pada akhir tahun ini dan Bitcoin kemungkinan akan mengikuti pemulihan ini.

Laboure dan Pozdnyakova menambahkan, mata uang digital bagi mereka seperti aset yang berharga seperti berlian, dibandingkan emas yang menjadi komoditas safe-heaven.

Laboure dan Pozdnyakova menceritakan kisah De Beers, pemain utama di pasar berlian, yang mampu mengubah pandangan konsumen mengenai berlian berkat upaya periklanannya.

Baca juga: Harga Bitcoin Ambles, Coinbase di Ambang Kebangkrutan, Saham Jatuh 78 Persen

“Dengan memasarkan ide daripada produk, mereka membangun fondasi yang kuat untuk industri berlian senilai 72 miliar dolar AS per tahun, yang telah mereka dominasi selama delapan puluh tahun terakhir. Apa yang benar untuk berlian, berlaku untuk banyak barang dan jasa, termasuk Bitcoin,” kata mereka.

Kedua analis ini juga menunjukkan beberapa masalah yang telah mengancam di ruang kripto beberapa pekan terakhir, termasuk gejolak di perusahaan lindung nilai (hedge fund) kripto terkemuka yaitu Three Arrows Capital dan perusahaan pinjaman aset digital Celcius Network.

“Menstabilkan harga token itu sulit karena tidak ada model penilaian umum seperti yang ada dalam sistem ekuitas publik. Selain itu, pasar crypto sangat terfragmentasi. Terjun bebas kripto dapat berlanjut karena kompleksitas sistem.” ujar keduanya.

Bitcoin gagal memenuhi perkiraan para pakar dan pengamat pasar, dengan membukukan kerugian lebih dari 50 persen di tahun ini. Koin digital memiliki kinerja yang buruk selama penurunan pasar karena kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS menciptakan tekanan di pasar kripto. Di sisi lain, harga emas bertahan jauh lebih baik.

Harga Bitcoin Jatuh ke Level di Bawah 20 Ribu Dolar AS, Imbas Melemahnya Saham Asia

Pergerakan harga Bitcoin dan jajaran koin kripto terpantau ambles. Tekanan saham Asia diprediksi jadi penyebab anjloknya harga kripto di perdagangan Kamis (30/6/2022).

Melansir data dari Coinmarketcap, pada perdagangan kripto pagi ini kapitalisasi Bitcoin turun sebanyak 1,61 persen selama 24 jam, pelemahan ini lantas mengantarkan amblesnya harga Bitcoin menuju 19.991 dolar AS. Bahkan penurunan tersebut jadi yang terendah selama satu pekan terakhir.

Jatuhnya harga Bitcoin diperkirakan terjadi karena imbas dari melemahnya pergerakan ekuitas pasar saham Asia selama perdagangan Rabu (29/6/2022), seperti S&P 500 yang jatuh 2 persen dari sesi sebelumnya, kemudian ada Nasdaq Composite Index yang melanjutkan penurunan hingga 3 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat