androidvodic.com

Goldman Sachs Prediksi Keruntuhan Bitcoin Berlanjut, Hingga Jatuh di Level 12.000 Dolar AS - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, NEW YORK – Analis dari perusahaan investasi Goldman Sachs, Sharon Bell memprediksi keruntuhan Bitcoin akan berlanjut hingga nilainya jatuh di level 12.000 dolar AS.

Melonjaknya proyeksi suku bunga Amerika menjadi 0.75 persen pada September, kemudian naik lagi sekitar 0.5 persen dan 0.25 persen pada November dan Desember, membuat para pemain industri kripto mulai ramai melakukan aksi jual dan berpaling ke aset safe haven untuk menghindari kerugian di tengah inflasi.

Menurut data dari Next Advisor nilai aset Bitcoin setidaknya telah turun 10 persen setelah The Fed mengerek naik suku bunganya pada Maret hingga Juni.

Sementara menurut laporan Cointelegraph, selama kuartal kedua tahun ini Bitcoin telah turun hampir 60 persen.

Baca juga: Nilai Ethereum dan Bitcoin Turun Setelah The Merge ETH Resmi Meluncur  

Dari pola tersebut terlihat, apabila kenaikan suku bunga memainkan peran penting dalam menentukan trend harga Bitcoin di sepanjang 2022.

Menurut Sharon Bell, situasi Ini terjadi lantaran kenaikan suku bunga memiliki korelasi dengan pasar, apabila The Fed terus mengerek sikap hawkish maka sederet ekuitas perusahaan bisa jatuh sebesar 26 persen.

Hal tersebut kemudian akan mempengaruhi harga crypto, khususnya Bitcoin.

Pernyataan itu disampaikan Sharon Bell setelah Bitcoin mengalami short position atau penurunan jangka pendek, selama raja kripto ini dipegang oleh investor institusional.

Berdasarkan data CME dalam laporan mingguan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) secara keseluruhan rasio bunga terbuka atau call put Bitcoin selama perdagangan Sabtu (18/9/2022) adalah 1.90 dengan opsi strike price maksimum 45.000 dolar AS dan minimum 23.000 dolar AS.

Tetapi jumlah ini dapat merosot jadi sekitar 10.000 dolar AS sampai 12.000 dolar AS apabila sentimen pasar terus berlanjut.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Bikin Nilai Pasar Kripto Amblas 2 Triliun Dolar AS

Namun, sebaliknya bila rata-rata pergerakan eksponensial Bitcoin selama 50 hari kedepan terus mencatatkan peningkatan maka kemungkinan besar Bitcoin dapat melewati bearish pasar dan melanjutkan bullish atau penguatan menuju ke level 25.000 dolar AS.

Sebagai informasi pada perdagangan Coinmarketcap, Senin (19/9/2022) harga Bitcoin terpantau anjlok 6,29 persen selama 24 jam terakhir hingga harganya melesat jatuh di kisaran 18.701 dolar AS

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat