androidvodic.com

Imbas Kebangkrutan FTX, Ini yang Dilakukan Pelaku Industri Kripto Tanah Air Agar Tetap Transparans - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Pasca kebangkrutan pertukaran kripto FTX, beberapa pelaku industri di Indonesia mulai mengambil beberapa langkah menanggapi hal tersebut.

Tak hanya mengentikan perdagangan FTX Token (FTT) di platform, mereka juga mengambil langkah lain seperti melakukan audit.

Audit itu dilakukan guna menjaga transparansi di platform mereka.

Tokocrypto dan Pintu menjadi dua dari sekian platform jual beli mata uang kripto yang mengaku telah melakukan audit.

Baca juga: Kebangkrutan FTX Pengaruhi Pasar Kripto, COO Tokocrypto: Investor Belum Bergairah Kembali ke Market

"Tahapan proof of reserves masih terus berjalan guna memberikan laporan lebih detail. Dalam waktu dekat akan dibagikan ke publik," kata Chief Operations Officer (COO) Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda ketika dihubungi News beberapa hari lalu.

Perihal audit, Teguh menyebut Tokocrypto telah menjalankan proof of reserves pada stablecoin BIDR.

Tahapan itu diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen.

"Itu dilakukan setiap semester sejak tahun 2020. Data tersebut bisa diakses melalui https://tokocrypto.com/report," ujar Teguh.

Sedangkan Pintu juga mengatakan telah melakukan audit bersama pihak independen.

Hal itu diakui oleh Chief Marketing Officer (CMO) Pintu Timothius Martin ketika dihubungi oleh News beberapa hari lalu.

"Pintu juga berkomitmen melakukan audit bersama pihak independen dan membagikan hasil laporan verifikasi mengenai keamanan dan keutuhan (1:1) aset pengguna di Pintu dalam beberapa pekan ke depan," katanya.

Sementara menunggu hasil audit, Timothius mengatakan pihaknya telah menunjukkan kepada pengguna “Reserves vs Liabilities Ratio” Pintu.

Yaitu jumlah aset crypto yang disimpan exchange (Reserves) dibagi jumlah aset crypto yang dimiliki oleh pengguna di exchange tersebut (Liabilities).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat