androidvodic.com

Bantah Isu Penangguhan, Visa Tegaskan Terus Dukung Industri Kripto - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, NEW YORK – Perusahaan layanan keuangan asal Amerika Serikat, Visa mengumumkan rencana untuk mempercepat peluncuran produk dan layanan mata uang digital yang berjalan di jaringan blockchain.

Pengumuman ini dirilis tepat setelah kepala perusahaan Crypto Cuy, Sheffield perusahaan AS menuding Visa dan Mastercard akan segera menghentikan rencana kerja sama baru dengan perusahaan kripto.

Isu tersebut semakin menjadi perbincangan hangat para investor kripto di platform sosial media Twitter, usai bulan November kemarin Visa secara mengejutkan mengakhiri layanan kartu kredit globalnya dengan pertukaran crypto FTX.

Baca juga: Pengguna FTX Jepang Bersorak, Dana di Bursa Kripto Akhirnya Bisa Ditarik

Khawatir ancaman tersebut dapat mendorong kepanikan para investor dan memicu penarikan besar – besaran, Visa akhirnya angkat bicara. Lewat pernyataan yang dirilis juru bicara perusahaan, Visa menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menangguhkan rencana untuk menjalin kerja sama baru dengan perusahaan kripto.

Selain itu Visa juga akan tetap berupaya menjadi jembatan antara aset digital dan sektor keuangan tradisional. Meskipun saat ini aset digital tengah mengalami guncangan dan ancaman krisis akibat bear market.

“Terlepas dari tantangan dan ketidakpastian dalam ekosistem crypto, Visa percaya bahwa mata uang digital yang didukung fiat yang berjalan di blockchain publik memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam ekosistem pembayaran,” tambah juru bicara Visa, Rabu (1/3/2023).

Sebelum isu hoax menerpa Visa, layanan keuangan ini menjadi perusahaan yang vocal mendukung ekosistem kripto. Keseriusannya dalam menjajaki industri blockchain mendorong Visa untuk membuka kerjasama dengan perusahaan pertukaran mata uang kripto.

Baca juga: Visa dan Mastercard Hentikan Kemitraan dengan Perusahaan Kripto

Salah satunya Circle, melalui kerjasama tersebut memungkinkan pemegang kartu Visa memanfaatkan stablecoin sehingga mereka dengan mudah dapat mengirim dan menerima USDC, stablecoin yang dipatok ke dolar AS.

Tak hanya itu kerjasama tersebut juga membantu Visa mengeksplorasi teknologi blockchain serta stablecoin dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan jaringan pembayarannya kripto.

“Kami akan terus menjajaki kerjasama di bidang blockchain dan aset digital, kegagalan di sektor kripto adalah pengingat penting bahwa jalan kita masih panjang, sebelum kripto menjadi bagian dari pembayaran utama dan layanan keuangan,” jelas seorang juru bicara Visa dikutip dari Decrypt.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat