androidvodic.com

Rugikan Investor Rp 606 Triliun Pada 2022, Bos Terraform Labs Do Kwon Tertangkap di Montenegro - News

News – Salah satu pengembang bisnis kripto paling dicari karena terlibat dalam dugaan penipuan, Do Kwon akhirnya tertangkap.

Pengembang cryptocurrency asal Korea Selatan tersebut ditangkap di Montenegro, sebuah negara di negara Balkan, Eropa timur.

Kwon menghadapi dakwaan Komisi Keamanan dan Pertukaran (SEC) di Amerika Serikat atas tuduhan dia menyesatkan investor.

Baca juga: Bos Terra Luna Tegaskan Tak Akan Kabur Usai Ditetapkan jadi Buron Internasional

“Polisi Montenegro telah menahan seseorang yang dicurigai sebagai salah satu buronan yang paling dicari, warga negara Korea Selatan Do Kwon, salah satu pendiri dan CEO Terraform Labs yang berbasis di Singapura,” demikian cuitan menteri dalam negeri negara itu, Filip Adzic, pada hari Kamis (23/3/2023).

Adzic menambahkan dalam tweet berikutnya bahwa orang yang diyakini sebagai Kwon telah ditahan di bandara Podgorica dan dia mencoba melakukan perjalanan dengan dokumen palsu.

SEC mengajukan gugatan penipuan sipil terhadap Kwon dan Terraform Labs PTE Ltd di pengadilan federal Manhattan bulan lalu, di tengah tuduhan bahwa ia telah menahan risiko yang terkait dengan cryptocurrency TerraUSD.

Kwon juga diduga telah menyesatkan investor tentang bagaimana cryptocurrency lain, Luna, digunakan di Korea Selatan.

Pengajuan tersebut menuduh Kwon “mengatur penipuan sekuritas aset kripto bernilai miliaran dolar.”

Kedua mata uang itu runtuh tahun lalu, menghapus nilai sekitar 40 miliar AS atau Rp 606 triliun (kurs Rp 15.169/dolar AS) hanya dalam hitungan hari dan menghapus simpanan ribuan investor.

Jaksa Korea Selatan memperoleh surat perintah penangkapan untuk Kwon pada September 2022. Mereka juga diberikan apa yang disebut 'red notice' dari lembaga penegak hukum global Interpol, yang memperluas pencariannya.

Baca juga: Kondisi Terra Memprihatinkan, Komisi Sekuritas dan Pertukaran Kripto AS Perketat Aturan Stablecoin

Dilaporkan oleh kantor berita Yonhap pada bulan Desember bahwa Kwon bersembunyi di Serbia, meskipun beberapa bulan sebelumnya dia telah membantah klaim bahwa dia "dalam pelarian atau hal serupa".

“Untuk lembaga pemerintah mana pun yang telah menunjukkan minat untuk berkomunikasi, kami bekerja sama penuh dan kami tidak menyembunyikan apa pun,” tulis Kwon di Twitter pada bulan September, tanpa mengungkapkan lokasinya.

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal Juni lalu, Kwon membantah tuduhan melakukan kesalahan, dengan mengatakan: "Ada perbedaan antara gagal dan melakukan penipuan."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat