androidvodic.com

Berkah Pandemi, Penjualan Motor Sepanjang 2021 Tembus 5 Juta Unit - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

News, JAKARTA – Angka penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang 2021 tembus hingga 5.057.516 unit berdasar data publikasi resmi Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) yang didapat Tribunnews, Kamis (13/1/2022).

Jumlah ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2020 yang hanya mencapai 3.660.616 unit.

Untuk penjualan ekspor sepanjang tahun 2021, AISI menyatakan juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 803.931unit sementara pada 2020 penjualan ekspor hanya mencapai 700.392 unit.

Menurut AISI, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan penjualan motor nasional makin bertumbuh.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI menjelaskan, pertumbuhan ini lantaran harga produk yang ditawarkan makin bersahabat dengan masyarakat.

Baca juga: Jokowi Minta Infrastruktur Pendukung MotorGP Mandalika Rampung di Februari

Selain itu bangkitnya mobilitas setelah kegiatan vaksin membuat tumbuhnya kepercayaan pada konsumen.

“Harga komoditi cukup bagus buat para petani perkebunan (karet dan CPO). Kemudian, keberhasilan pelaksanaan PPKM sangat mendorong kegiatan ekonomi masyarakat,” ujar Sigit Kumala dalam keterangan resminya.

Skutik Masih Nomor Satu

Motor terlaris di pasaran Indonesia dipegang oleh motor skutik dengan raihan pangsa pasar 87,58%, disusul motor bebek 6,30%, dan terakhir motor jenis sport dengan 6,12 persen.

Baca juga: Kisah David Colombo, Hacker Muda yang Klaim Sukses Meretas Puluhan Mobil Tesla dari Jarak Jauh

Sementara untuk penjualan ekspor di pasar mancanegara, motor jenis skutik yang paling mendominasi pangsa pasar dengan 70,29%, disusul motor sport 17,89%, dan motor bebek 11,82 persen.

Baca juga: Skutik Honda Giorno Tampil dengan Konsep Retro, Berikut Spesifikasi dan Harga Jualnya

AISI, memprediksi permintaan motor baru di Indonesia pada tahun ini akan terus meningkat 5,1 juta hingga 5,4 juta unit.

"Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke tahun depan (2022) yang kami prediksi akan tumbuh 2%-8% atau 5,1 juta-5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait," ujar Sigit Kumala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat