androidvodic.com

Selis Alokasikan 30 Persen Motor Listrik dari Kapasitas Produksi untuk Program Insentif Pemerintah - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Selis menjadi salah satu produsen motor listrik yang mendapat insentif atau bantuan pemerintah pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB).

Direktur Operasional PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (Selis) Wilson Teoh mengungkap pihaknya telah mempersiapkan sejumlah hal untuk meningkatkan kapasitas.

"Saat ini memang kita memiliki kapasitas 12 ribu per bulan (kapasitas produksi,red) dan 30 persen sudah kita alokasikan ke motor listrik untuk mendapatkan subsidi ini. Namun, jika dirasa perlu, sebenarnya kita bisa melakukan tiga hal," katanya ketika ditemui usai konferensi pers di kantor PLN, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Ingin Mudahkan Penggunaan Motor Listrik, PLN Siapkan SPBKLU yang Tersebar di Kantor Cabang

Pertama, Wilson mengatakan pihaknya akan menambah shift kerja. Biasanya hanya satu shift, kali ini bila dibutuhkan bisa bekerja dengan shift yang lebih panjang.

"Kedua, kita bisa geser kapasitas yang lain. Untuk sepeda listrik kita memiliki produk yang cukup banyak. Mungkin ada beberapa produk yang bisa digeser untuk kebutuhan motor listrik ini," ujar Wilson.

"Ketiga adalah menambahkan capex. Satu assembly line itu membutuhkan sekitar 500 ribu dolar AS. Jadi, kalau misalnya dirasa perlu, antusiasme konsumen meningkat, kita akan melakukan penambahan itu," katanya melanjutkan.

Apabila penambahan capex terjadi, Wilson mengatakan produksi bisa bertambah dua ribu unit pada lini produksi dari awalnya 3.600, bertambah menjadi 5.600.

Baca juga: Memperin Sebut Beberapa Produsen Motor Genjot TKDN 40 Persen untuk Dapat Insentif Motor Listrik

Semua antisipasi ini Wilson sebut masih menyesuaikan dengan kondisi pasar. Ia mengaku juga masih menunggu petunjuk pelaksanaan hingga 20 Maret 2023 nanti.

Adapun produk yang ditawarkan Selis pada program insentif dari pemerintah ini adalah E-Max dan Agats. Kedua motor listrik ini sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen. "E-Max (TKDN-nya) 53,69 persen. Agats 53 sekian," kata Wilson.

Sedangkan untuk Neo Scootic belum diikutsertakan dalam program ini karena belum memenuhi persyaratan TKDN di atas 40 persen.

"Kita belum selesai uji. Masih dalam proses. Banyak hal yang perlu dilakukan," ujar Wilson.

Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan besaran insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) khusus motor, yaitu sebesar Rp 7 juta.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, insentif itu diberikan kepada 200 ribu unit pembelian kendaraan motor listrik dan 50 ribu unit motor yang di konvensi ke listrik.

"Untuk bantuan pemerintah bantuan kendaraan sepeda motor listrik baru sebesar Rp 7 juta per unit untuk 200 ribu unit di tahun 2023," ujar Febrio saat Konferensi Pers, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (6/3/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat