androidvodic.com

Awalnya Disebut Kelelahan, Santri Gontor Ternyata Tewas karena Penganiayaan - News

Parapuan.co - Kasus penganiayaan pada santri di Pondok Pesantren Gontor, Kabupaten Ponorogo baru-baru ini jadi sorotan publik.

Pasalnya, penganiayaan tersebut sampai merenggut nyawa korban yang diketahui berinisial AM itu.

Kasus kekerasan ini awalnya diketahui dari curhatan ibu korban, Soimah pada Hotman Paris yang melihat kejanggalan pada kematian sang anak.

Melansir Kompas.com, pihak Soimah tidak terima dengan meninggalnya sang anak, apalagi pihak ponpes awalnya berbohong.

Soimah menyebut awalnya sang anak dikabarkan meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat.

Kabar meninggalnya AM ini diterima keluarga dari Ustad Agus, pada Senin (22/8/2022) pukul 10.20 WIB.

“Akhirnya almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022, diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustad Agus. Itu pun saya tidak tahu siapa ustad Agus itu, hanya sebagai perwakilan,” tulis Soimah dalam surat terbuka yang dia buat dan telah dikonfirmasi Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Setelah itu, Soimah mendapat kabar dari orang tua santri lain bahwa sang anak tidak meninggal karena kelelahan.

Hal itu membuat keluarga Soimah akhirnya membuka peti jenazah AM.

Baca Juga: Kekerasan Online Terhadap Perempuan Masih Ada, Ini Tips Pencegahannya

Dan benar saja, kondisi AM tidak terlihat seperti meninggal karena kelelahan melainkan kekerasan.

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi,” jelasnya.

Namun setelah menuntut penjelasan, pihak ponpes mengakui bahwa AM telah mengalami kekerasan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat