androidvodic.com

277 Siswa Singapore School PIK Ambil Bagian dalam Drama Musical The Millennial Jack Tarub - News

News, JAKARTA - Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk berbagi kepada sesama.

Salah satunya dengan berkesenian, seperti yang telah dilakukan oleh para siswa Singapore School Pantai Indah Kapuk (SIS-PIK) dengan pementasan drama musikal The Millennial Jack Tarub yang digelar di Ciputra Artpreneur, Minggu  (7/4/2019).

Lakon ini merupakan interpretasi modern terhadap cerita rakyat Indonesia, Jaka Tarub, yang sarat akan nilai-nilai cinta, kejujuran, kesetiaan, dan komitmen.

Melalui karakter Jaka Tarub, para penonton juga dapat memetik pelajaran bahwa setiap usaha yang kita lakukan tidak selalu berujung pada kesuksesan dan tentu tidak akan ada kesuksesan tanpa disertai kejujuran.

“Pertunjukan ini sangat istimewa karena seluruh komunitas sekolah bekerja sama, mulai dari orang tua, staf, guru, dan para siswa dari tingkat TK hingga SMA. Semua berperan aktif mulai dari mempersiapkan pertunjukan hingga terlibat secara penuh dalam akting, menari, paduan suara serta orkestra pengiring,” tutur Jennifer Olmsted, Head Teacher di SIS-PIK, Minggu (7/4/2019).

Pertunjukan ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat dalam cerita rakyat Indonesia di kalangan para generasi muda, khususnya siswa/i SIS-PIK.

Baca: Niatnya Ingin Jadi Model Profesional, Gadis 15 Tahun Justru Tertipu dan Dimintai Foto Tanpa Busana

“Selain dapat membantu melestarikan cerita rakyat, diharapkan keikutsertaan siswa/i dalam pertunjukan ini juga dapat menanamkan rasa kepedulian sosial sejak dini,” tambah Jennifer lagi.

Hasil pertunjukan yang didapat, nantinya akan dipersembahkan melalui kegiatan yang diinisiasi oleh organisasi nirlaba yang diprakarsai oleh siswa/i SIS-PIK, Yayasan SISwa Peduli Bangsa (YSPB).

Perwakilan dari pendiri SISwa Peduli Bangsa, Hans Kasim mengatakan, YSPB bercita-cita untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di daerah pedalaman Indonesia sehingga mereka mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai impiannya. Hal ini sejalan dengan moto kami: Setetes air, Secercah cahaya… untuk anak Indonesia.

Kegiatan penggalangan dana serupa telah dilakukan YSPB sebelumnya lewat lakon Bawang Merah, Bawang Putih & Bawang Bombay pada September 2017 lalu.

Bantuan telah didistribusikan kepada anak-anak di SDN Oematmuti Kupang, NTT dengan membangun fasilitas dua ruang kelas dan sebuah perpustakaan.

Kegiatan amal juga disertai dengan pembuatan sumur untuk masyarakat di sekitar SDN Oematmuti. Mereka juga mengadakan kegiatan Satu Siswa - Sepasang Sepatu untuk anak-anak SDN Oematmuti, SD Inpres Keifatu, SDN Oebon, SD Oeuki, dan TK Kartika di Kupang.

Siswa Peduli Bangsa berusaha untuk terus berpartisipasi dalam membantu korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Baca: Sinopsis Drama Korea 100 Days My Prince Episode 15 TransTV: Kematian dan Perpisahan yang Tragis

Karena rutin menyelenggarakan aksi kepedulian, para siswa SIS-PIK menjadi terbiasa dan secara spontan tergerak untuk mengambil bagian dalam pemberian bantuan bagi korban bencana di tanah air, seperti baru saja terjadi serangkaian gempa bumi dan tsunami di wilayah Lombok, Palu, Donggala, Pantai Tanjung Lesung, dan Lampung.

“Berkesenian sambil beramal adalah perpaduan menarik untuk membangkitkan gairah kepedulian akan kemanusiaan. Kita dapat berbuat banyak bagi sesama, tidak hanya dengan meminta pada orang lain, tetapi juga ikut mempersembahkan apa yang kita miliki,” kata Ita

Sembiring sebagai penulis naskah dan sutradara drama musikal The Millennial Jack Tarub.

Sama dengan pertunjukan sebelumnya, hasil drama musikal kali ini juga akan dipersembahkan untuk membangun fasilitas pendidikan di daerah Kabupaten Ende, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan di Kupang, NTT.

YSPB berharap melalui penggalangan dana pertunjukan musikal amal ini kita dapat berusaha untuk mencerdaskan serta meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia khususnya di bagian Indonesia Timur.

Hans berharap persembahan para siswa SIS-PIK ini dapat menginspirasi orang tua, generasi muda, dan dunia pendidikan Indonesia dalam menyeimbangkan antara kepadatan kegiatan akademik dengan non-akademik serta memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler sekolah menjadi wadah mengekspresikan diri bahkan dapat membantu banyak orang yang kurang beruntung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat