androidvodic.com

Selain Belajar Masak, Siswa Kuliner SMK PGRI 2 Kudus Dilatih Soft Skills, Jawab Kebutuhan Industri  - News

News - Indonesia sangat kaya dengan budaya dan keberagaman cita rasa kuliner. Bahkan sejumlah kuliner khas Nusantara sudah dikenal dan tersebar ke berbagai negara.

Tak heran jika karier di bidang indutri kuliner kini semakin populer dan banyak diminati oleh anak muda.

Dunia masak memasak juga menjadi lebih glamor dan semakin cepat berkembang.

Salah satu “pabrik” yang diharapkan mampu melahirkan juru masak handal adalah Jurusan Tata Boga atau Kuliner di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 2 Kudus.

Siswa di sekolah binaan Djarum Foundation ini tidak hanya diajarkan memasak tapi juga dilatih untuk memiliki keterampilan lunak (soft skills) yang sesuai dengan kebutuhan industri kuliner. 

Baca juga: Startup Kuliner Bagi Siapapun yang Suka Memasak

Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, dapur restoran juga menjadi tempat belajar mempraktekkan ilmu memasak, membuat kue, meracik minuman, dan berbagai hidangan spesial.

“Para siswa tidak hanya belajar memasak, tapi mereka juga diasah agar memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, penampilan yang baik, serta berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja dan para pelanggan,” ujar Galuh Paskamagma, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

Ditambahkan Galuh, hal tersebut sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh industri kuliner untuk para lulusan pendidikan vokasi. Mereka yang memiliki kompetensi khusus akan lebih banyak dicari dan berpotensi memiliki pendapatan lebih baik.

Baca juga: Menparekraf Minta Pelaku Usaha Kuliner Melek Digital Demi Perluas Pemasaran

Baca juga: Nikmati Kuliner Istimewa di Hotel Santika Premiere Bintaro Selama Februari

Seluruh pengetahuan dan kemampuan memasak serta ditunjang soft skills yang tinggi para siswa Jurusan Kuliner SMK PGRI 2 Kudus dipraktekkan di restoran Jiva Bestari yang merupakan “bengkel” jurusan kuliner di sekolah ini. Sajian utamanya adalah masakan tradisional Indonesia yang diolah dan disajikan dengan konsep fine dining.

Masakan tradisional Indonesia dipilih karena ingin melestarikan warisan leluhur bangsa dan tidak ingin punah dijajah masakan dari luar.

Sedangkan fine dining menjadi pilihan karena konsep ini membutuhkan ketrampilan tambahan, khususnya soft skills seperti kreativitas, tingkat ketelitian tinggi, dan penampilan yang baik para pelayannya. 

Siswa Jurusan Kuliner SMK PGRI 2 Kudus setelah lulus diharapkan tidak hanya bisa memasak, tapi juga memiliki kemampuan untuk mengkreasikan menu masakan, bekerjasama dalam tim, berkomunikasi secara profesional dengan pelanggan, hingga bersikap gigih dan tangguh bekerja.

Itu menjadi bekal mereka menjadi tenaga kerja terampil di dunia industri. Tentunya hal tersebut harus disertai dengan kemampuan soft skills yang tinggi.

Seperti dikatakan Chef William W. Wijaya, Chef de Cuisine Paulaner Brauhaus, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Bekal utama seorang pelaku industri kuliner adalah harus memiliki beberapa hal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat