androidvodic.com

Cerita Mantan Rektor ULM Temukan Ide Belajar Mengaji Manfaatkan Teknologi AI - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini masif digunakan untuk pembelajaran. Tak hanya belajar bahasa, kini bisa juga belajar mengaji.

AI kini bisa dimanfaatkan untuk belajar mengaji karena dianggap lebih efektif dan efisien. Dengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan secara langsung atau tatap muka oleh guru, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.

Tak dimungkiri, sebagian orang menganggap bahwa belajar mengaji cukup rumit mulai dari pengenalan huruf hijaiyah, tanda baca, hingga tajwid.

Baca juga: CEO Tribun Network Ungkap Sederet Dampak Dunia Pers Jika Kelak Sepenuhnya Digantikan Teknologi AI

Mereka perlu berlatih secara rutin didampingi guru agar bacaan mengaji menjadi lancar.

Kondisi ini pun didukung fakta yang diungkap Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Komjen Pol Syafruddin.

Ia menyebut di 2021 lalu, 65 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak bisa membaca Al-Qur'an.

Data serupa juga ditemukan mantan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.

Sebagai dosen agama pada kampus yang dinaunginya itu, didapati bahwa lebih dari 60 persen mahasiswa baru tak bisa mengaji.

Atas dasar ini untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), ia pun menginisiasi ngaji.ai, aplikasi belajar mengaji berbasis AI.

“Hal terpenting, pembelajaran mengaji meski tanpa guru harus tetap berkualitas dan akurat,” ujarnya mengenang awal rencana membangun aplikasi tersebut seperti dikutip dari keterangnnya, Kamis (1/02/2023).

Adapun ide mengembangkan aplikasi ini kata dia, karena mudah diakses lewat gadget. 

"Gadget saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kami berharap agar pengguna dapat belajar mengaji kapan saja dan di mana saja. Bahkan, mereka bisa menyesuaikan waktunya sendiri,” tambahnya.

Ia pun menginisiasi program ini dengan bekerja sama dengan PT Novo Indonesia Belajar (Vokal.ai).

CEO Vokal.ai Martijn Enter mengaku antusias untuk membangun aplikasi belajar mengaji ini. 

Vokal.ai melakukan survei pada 2021. Hasil yang didapat adalah 95 persen umat Islam di Indonesia menganggap mengaji sebagai keterampilan penting. Lalu, sebanyak 71 persen orangtua di Indonesia menginginkan agar anak-anak mereka dapat belajar mengaji dengan benar.

"Sayangnya, ketersediaan guru mengaji tidak dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Apalagi, preferensi murid bisa saja berbeda-beda," jelas dia.

Lewat teknologi Automatic Speech Recognition (ASR) yang dikembangkan Vokal.ai, pengguna aplikasi akan mendapatkan umpan balik (feedback) yang akurat secara langsung terhadap cara pengucapan dan pelafalan, seolah-olah sedang belajar dengan guru di mana pun dan kapan pun. Saat ini, ngaji.ai sudah bisa diunduh lewat App Store maupun Google Playstore. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat