androidvodic.com

Biar Bisa Teler Jamur Tai Sapi Jadi Pilihan Remaja Bolsel - News

News.BOLSEL - Seorang petani di Molibagu, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sebut saja Miko (bukan nama sebenarnya, minta dirahasiakan), pekan lalu mengatakan beberapa oknum remaja Bolsel selalu punya cara mencoba zat adiktif. Tanpa Eha**** (merek lem) atau Ko*** (merek obat batuk), Jamur Tai Sapi (jamur yang tumbuh dari bekas kotoran Sapi) pun menjadi pilihan. Rupa-rupa resep pun dipakai untuk agar bisa tak sadarkan diri.

Sebagai seorang bapak muda, ia dapat dengan mudah bergaul. Dari situ, ia bisa melihat cara para remaja mengolah Jamur itu. Jamur yang kadang tidak dihiraukan orang itu diubah menjadi semacam 'kopi', minuman kebanyakan rakyat.

Kepala akan langsung berdenyut. Ukuran kepala dirasakan lebih besar. Semakin banyak, semakin "mabuk" orang yang meminumnya.

"Kepala akan terasa besar," kata Miko mengulangi perkataan para remaja.

M mengatakan Jamur Tai marak karena pelarangan penjualan Eha**** atau Ko*** secara sembarangan. Menurutnya, itu dilakukan juga untuk mengantisipasi larangan pembelian Cap Tikus.

"Penguna Eha**** saya pikir berkurang," katanya.

Semakin kreatifnya remaja pada hal negatif itu memiriskan hati sebut saja Budi (bukan nama sebenarnya), warga lainnya. Pada jamannya 20 sampai 30 tahun yang lalu marak spi***** campur Cap Tikus

Dari pengalamannya, ia hampir mati karena mengkonsumsi oplosan yang sangat memabukkan itu. Dia mengatakan hampir seminggu harus memakan bubur terus menerus.

"Lambung saya luka," ujarnya.

Saat itu, karena daerah asalnya di Minahasa dingin, oplosan Cap Tikus dengan spi***** membuat badan menjadi sangat panas. Jika itu tidak dirasa cukup, sebuah cairan untuk mebel dicampur dalam spi*****. Menurut Budi, itu sudah mematikan tapi lebih mematikan zat-zat yang dipakai para remaja sekarang

Seorang remaja laki-laki yang masih menggunakan Eha**** dan Ko*** mengatakan penguna bisa langsung pingsan jika memakai zat adiktif itu dalam jumlah yang besar. Pengunanya umumnya tidak sadar.

Jika dipakai bersama lawan jenis, keinginan berhubungan badan menjadi tinggi tanpa sadar. Zat adiktif, oplosan dan minuman keras itu dicari jika ada masalah berat juga saat putus dengan sang pacar. (tribunmanado/david manewus)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat