androidvodic.com

Laporan wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

News, BANDUNG  -  Kafe besar dan mewah di Jalan Dayang Sumbi, Bandung, Jawa Barat diputus aliran air bersihnya karena menunggak rekening PDAM Tirtawening sampai Rp 25 juta, Kamis (24/3/2016).

Petugas dibantu Satpol PP, Polisi dan TNI tidak mudah menindak langsung karena penanggungjawab kafe berkelit bahwa yang nunggak pemilik kafe sebelumnya.

"Saya tidak merasa nunggak, setiap bulan bayar masalah tunggakan Rp 25 juta bukan saya masa saya harus bayar," ujar penanggungjawab kafe.

Tim dipimpin Dirut PDAM Sonny Salimi tak memberi waktu lagi karena sudah diberi surat sampai tiga kali namun tak menggubris.

"Maaf kami bukan mau menganggu bisnis bapak tapi kami ingin menegakan aturan, kalau bapak keberatan silahkan buat surat tapi aliran air tetap kami putus," ujar Sonny.

Sonny menawarkan air bersih pakai tangki jika kafe yang selalu ramai dikunjungi membutuhkan air bersih.

Pemilik cafe yang diketahui bernama Pandam itu akhirnya pasrah dan membiarkan petugas PDAM memotong pipa dan menutup aliran air.

Usai dari kafe di Jalan Dayang Sumbi rombongan memotong aliran air sebiah rumah Jalan di Candrawulan II karena memasang air tanpa izin.

Pemilik rumah di Candrawulan tak ada hanya ada seorang wanita penunggu rumah mengaku tidak tahu menahu masalah sambungan liar.

"Saya hanya penunggu rumah tidak tahu ada sambungan liar PDAM karena kami punya jep pam," ujar wanita setengah baya yang tidak mau disebutkan namanya.

Terakhir pelanggan yang diputus aliran air bersihnya satu rumaah di Jalan Sukaari IX dengan tunggakan Rp 10 juta.

Menurut Sonny penunggak dan pencuri air PDAM tidak bisa dibiarkan karena bisa merugikan perusahaan.

Pelanggan PDAM aktif yang menunggak ada 40 ribu jumlah tunggakan mencapai Rp 64 miliar, begitu juga tunggalkan eks pelangga PDAM mencapai Rp 90 miliar belumtertagih. "Para penunggak rumah tangga dan perusahaan akan terus ditagih," ujar Sonny. (*)