androidvodic.com

Papan Selancar Buatan Warga Pacitan Dipesan Peselancar Lokal dan Mancanegara - News

Laporan Wartawan Surya, Bobby Constantine Koloway 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Geliat olahraga selancar di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tak hanya membuat banyak peselancar muda di kota ini bermunculan.

Beberapa produsen papan selancar ambil bagian memanfaatkan meningkatnya antusiasmu untuk olahraga air ini. Tak hanya permintaan dalam lokal saja, mereka melayani pesanan dari mancanegara. 

Satu di antaranya adalah R Wied Iedewa. Pria yang akrab dipanggil Pak Wid ini mengaku telah memproduksi papan selancara selama 10 tahun terakhir.

Saat wartawan Surya (Tribun Network) bertamu di rumah produksinya, Jalan Gatot Subroto, Pacitan, Pak Wid sedang memperhalus salah satu papan selancar, Sabtu (20/8/2016).

Sambil menggenggam sebuah mesin amplas, alumnus IKJ ini berkonsentrasi memperhalus permukaan papan yang ujungnya berbentuk oval. Debu-debu halus keluar dari mesin berwarna biru itu.

Di tengah kesibukannya itu, Wid senang hati menerima kedatangan Surya di bengkelnya. Ayah Salini Rengganis, atlet selancar asal Pacitan, ini orang yang murah senyum.

Wid bercerita soal awal dirnya menekuni usaha papan selancar. Awalnya ia mengenal selancar dahulu sebelum akhirnya menekuni pembuatan papan selancar.

"Saat itu saya masih bekerja sebagai pengamat tumbuhan pantai di Malaysia. Saat itu saya tertarik dengan aktivitas surfer di pantai tersebut," ujar Wid.

Ketertarikan Wid membuat papan selancar dimulai dari permintaan sang putri yang mulai mencoba menekuni  olaharaga ini.

"Salini mengaku ingin mencoba berlatih surfing. Saat itu, dia memiliki papan, namun pecah. Akhirnya saya perbaiki," ujar  dia

Kali pertama membuat papan selancar diawali berkat pengalamannya melihat para produsen papan selancar di Bali. Dia tertarik untuk ikut mencobanya. "Saya berlatih secara otodidak" lanjut  Wid.

Tak sekadar mencontoh, ia memodifikasi bahan dengan mengubah komposisi yang sebelumnya menggunakan poliyurethane menjadi kayu sengon laut. Alasannya, harga bahan pertama relatif mahal. 

Meski menggunakan bahan kayu, papan selancar buatan Wid masih terasa ringan. Ternyata, justru itulah sejumlah peselancar memesan, sehingga papan selancar buatan Wid laku hingga mancanegara.

"Tiap bulannya kami membuat hingga empat surfboard. Biasanya itu sudah merupakan pesanan," masih kata Wid. 

Selain Wid, ada pula Istiqardo Jihadda. Pria yang juga menekuni usaha akomodasi bagi para pelancong tersebut juga ambil bagian dalam pembuatan papan selancar.

Papan selancar buatan Edo, panggilan akrab ayah dua anak ini, menarik minat wisatawan untuk memesannya.  Selain di tingkat Asia, pemesannya dari dari Eropa.

"Yang pesan sampai Perancis, Jerman, hingga Spanyol. Untuk Asia ada Jepang dan Australia," ujar suami Bertina Demooij, perempuan asal Perancis ini.

"Dulu hanya untuk reparasi saja. Namun ada yang mengajari mulai dari pemilihan bahan hingga proses pembuatan. Dari situ, ternyata banyak yang mulai memesan," kata Edo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat