androidvodic.com

News, SAMARINDA - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri bersama Polda Kaltim terkait pungutan liar (pungli) di Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran, Samarinda, menyita perhatian pemerintah pusat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang berkunjung ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, harus melanjutkan penerbangannya kr Samarinda.

Menhub Budi tiba di Bandara Temindung, Samarinda, Sabtu (18/3/2017) sekitar pukul 16.26 Wita.

Ia pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap pungli yang terjadi di TPK Palaran.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi ini terjadi di pelabuhan peti kemas," ucap Budi yang mengenakan kemeja putih.

Ia menilai kasus pungli di Samarinda tak bisa dianggap main-main, lantaran polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 6,1 miliar dan beberapa dokumen penting.

Budi melihat sendiri lembaran uang kertas merah yang terikat dan berjejer rapi di ruang pertemuan Mako Brimob Samarinda, Seberang.

Ia mengaku pihaknya sudah lama mendapat laporan terkait aksi pungli di PTK Palaran, Samarinda. Bahkan pungli tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat.

"Di tempat lain ada beberapa praktik yang baik dan tidak baik. Nah oleh karenanya kepolisian sangat bagus mendapat kasus yang signifikan dan barang bukti besar. Ada bukti nyata dan praktik tidak baik, saya harap ini tidak menjadi beban bagi kami di Kemenhub supaya setelahnya kita bisa melayani masyarakat dengan baik," ujarnya saat konferensi pers di Mako Brimob Polda Kaltim, Samarinda Seberang, Sabtu (18/3/2017).

Baca: Uang Rp 6,1 Miliar Disimpan dalam Kardus Air Mineral dan Satu Plastik Berukuran Jumbo

Baca: Rp 6,1 Miliar itu Uang Bayar Buruh dan SHU

Ia pun mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil melakukan OTT di TPK Palaran, beserta barang bukti.

"Kedatangan saya ke sini sebenarnya untuk mengapresiasi tindakan Polri. Ini prestasi luar biasa dan harus kita support upaya polri untuk menindak lanjut kasus ini sampai tuntas," ucapnya.

Budi juga akan menindak tegas oknun Kemenhub yang terlibat dalam pungki tersebut. Hal itu sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi memberantas pungli sampai ke akarnya.