androidvodic.com

Tahun Ini Bupati Purbalingga Biayai 36 Warga Miskin Kuliah Kedokteran - News

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

News, PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga mencanangkan program beasiswa Fakultas Kedokteran bagi keluarga miskin di tahun 2018 ini.

Program tersebut memberikan kesempatan kepada siswa lulusan SMA dari keluarga kurang mampu yang berprestasi agar dapat melanjutkan studi di fakultas kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Tahun 2018 ini, akan ada 36 calon mahasiswa Kedokteran, 18 di antaranya dari keluarga kurang mampu, dan 18 lainnya dari kalangan umum.

“Untuk beasiswa 18 calon dari umum di UGM, sedangkan yang 18 calon dari keluarga miskin akan kami berikan beasiswa di Unsoed Purwokerto,” jelas Bupati Tasdi, Selasa (16/1).

Tasdi mengatakan, program beasiswa dokter merupakan satu di antara program inovasi pemkab Purbalingga dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Program penanggulangan kemiskinan lain melalui jalur pendidikan adalah pendirian SMK Negeri 3 yang khusus diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu atau dhuafa.

Melalui program beasiswa dokter ini, Pemkab akan membiayai kuliah mahasiswa asli Purbalingga untuk menjadi dokter.

Sebanyak 18 calon dokter dari keluarga kurang mampu akan dibiayai penuh oleh Pemkab, sementara 18 calon dokter dari umum dibiayai tidak penuh.

Setelah berhasil meraih gelar dokter, mereka akan ditarik kembali untuk mengabdi menjadi dokter di wilayahnya.

“Kami akan segera melakukan MoU dengan Unsoed dan UGM,” jelasnya.

Dikatakan Tasdi, program beasiswa dokter akan diselenggarakan setiap tahun, hingga targetnya di setiap desa di Purbalingga memiliki satu dokter jebolan program beasiswa dokter Pemkab atau, One Village One Doctor.

Tasdi berharap, program beasiswa dokter tersebut dapat dilaksanakan tepat sasaran sehingga dapat berkontribusi terhadap upaya penanggulangan kemiskinan di kabupaten Purbalingga.

Diharapkan, dokter dari program beasiswa ini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan di kabupaten Purbalingga.

Mereka diharap mampu menggerakan rakyat di daerahnya agar meningkat derajat kesehatanya, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Purbalingga

“Harus diseleksi betul. Harus dari keluarga tidak mampu dan harus pintar. Sehingga nantinya bisa mengangkat keluarganya yang tadinya miskin menjadi tidak miskin. Demikian juga yang dari umum,” katanya. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat