androidvodic.com

Kawah Gunung Karangetang Terlihat Masih Keluarkan Asap - News

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus


News, MANADO 
- Gunung api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, ternyata masih terus beraktivitas.

Ini terlihat dari munculnya asap di puncak kawah, Kamis (08/03/2019) pagi.

Yudia Tatipang Kepala PGA Karangetang menjelaskan, bahwa asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah.

"Terlihat juga asap kawah 2 putih sedang tinggi 25-50 meter," jelasnya.

Secara kegempaan juga tercatat lagi guguran lima kali dengan amplitudo 3-5 mm, berdurasi 32-52 detik.

Baca: Budiman Sudjatmiko Kritik Rocky Gerung Naik Ambulans ke Acara, Fahri Hamzah Ungkit Soal Zaman Orba

Hembusan 6 kali dengan amplitudo 3-5 mm, durasi 15-19 detik.

Vulkanik dalam terjadi 2 kali, amplitudo 11-28 mm, S-P 0,5-1 detik, durasi 10-12 detik.

Tektonik jauh terjadi 2 kali, amplitudo 50-51 mm, S-P tidak terbaca, durasi 117-267 detik. Microtremor terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

Status gunung tetap pada level III atau siaga.

Rekomendasi PVMBG Bandung pun belum berubah, warga masih tetap yaitu dilarang mendekati, melakukan pendakian atau beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak kawah dua (Kawah Utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Baca: Bukan Darah Dagingnya, Denny Sumargo Katakan Ini ke Anak DJ Verny: Kalau Dibully Sebut Nama Saya

Warga yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran gunung Karangetang yaitu di luar zona bahaya.

Masyarakat tetap dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat