androidvodic.com

Murid Diberi 2 Kaleng Lem Aibon Perbulan, Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Itu Tidak Mungkin - News

News - Viralnya anggaran lem aibon sebesar Rp 82 miliar masih ramai dipertanyakan dalam linimasa sosial media.

Dalam unggahan di akun instagram pribadinya, Anggota DPRD DKI Jakarta, Wiliam Aditya Sarana menulis bahwa murid di sekolah DKI Jakarta disuplai 2 kaleng lem aibon setiap bulan.

Unggahan Instagram William Sarana
William Sarana, Politisi PSI membeberkan penemuan Anggaran lem aibon sebesar Rp 82 M, William pun menambahkan bahwa murid di sekolah DKI Jakarta akan disuplai 2 kalem lem aibon setiap bulan.

Berikut tulisan di caption William Sarana mengenai anggaran lem aibon :

"Lem aibon itu dibeli untuk 37500 murid di DKI Jakarta. Artinya Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulanya. ⁣Buat apa murid-murid kita disuplai 2 kaleng lem aibon tiap bulanya? Tolong jelaskan. ⁣Note: Jika tulisan ini viral berikut adalah link anggaran lem aibon tersebut. Jangan sampai Pemprov DKI takedown lagi APBD nya dari website mereka"

Baca: Lem Aibon Muncul di Anggaran, Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Itu Hanya Kebetulan

Setelah postingannya viral dan menjadi trending di twitter, News menghubungi Plt. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat untuk mengkonfirmasinya.

Menurut keterangan beliau pemberian dua kaleng lem aibon setiap bulan tidak benar.

"Oh itu enggak mungkin, di dalam penyesuaian (anggaran) nanti lem aibon itu sudah tidak ada,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu (30/10/2019).

Melalui unggahan di instagram pribadinya William pun membeberkan bahwa website APBD DKI tidak bisa dibuka setelah viralnya anggaran lem aibon. 

William Sarana Politisi PSI Beberkan APBD DKI Bermasalah
William Sarana Protes Website APBD DKI Tak Bisa Dibuka

Dalam kicauan di twitter yang ia unggah di akun instagramnya, ia menanyakan terkait link APBD ditutup dan ia akan membukanya demi transparasi anggaran Jakarta.

News pun menanyakan terkait link APBD DKI yang tidak bisa dibuka kepada Syaeful, ia mengaku tidak tahu mengenai link APBD yang tidak bisa dibuka.

"Wah tidak tahu untuk itu harus tanya ke Bappeda, karena domainnya bukan di tempat saya," ujarnya.

Cerita awal mengenai 2 komponen yang disorot, Syaefuloh Hidayat menjelaskan bahwa 2 komponen yang dicantumkan oleh suku dinas itu adalah alat laboratorium dan ATK.

Baca: Anggaran Lem Aibon Rp 82 Miliar, Ini Penjelasan Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Syaefuloh menjelaskan memang ada komponen seperti lem aibon dan bolpoin yang terlalu besar karena memang belum diganti sesuai usulan dari sekolah.

“Sama juga yang ada dengan cerita bolpoin segala macam itu di dalam sistem e-budgetingnya belum diganti sesuai usulan sekolah dan memang terlihat ada komponen yang terlihat terlalu besar, dan itu bisa saya pastikan itu adalah komponen penyusunan sementara yang diinput oleh suku dinas karena usulan real dari masing-masing sekolah masih dalam proses penyusunan,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat