androidvodic.com

Misteri Senapan Angin yang Digunakan Membunuh Pasutri di Tulungagung - News

News, TULUNGAGUNG - Pasangan Adi Wibowo (56) alias Didik dan Suprihatin (50), di Dusun Nginas, Desa/Kecamatan Campurdarat dibunuh pada 5 November 2018, dan baru ditemukan 8 November 2018 sudah dalam keadaan membusuk.

Baca: Keluarga Pasutri Korban Pembunuhan Emosi Saat Rekonstruksi, Lepas Saja Kopyahmu

Baca: Fakta-fakta Cinta Terlarang Tukang Jagal dan Ibu 6 Anak Berujung Tragis, Dihabisi Setelah Bercinta

Baca: Sabtu Malam Petugas Razia Tiga Siswi dan Seorang Siswa di Ruang Karaoke

Hasil otopsi menemukan pejera senapan angin di dalam bagian belakang tengkorak kepala Suprihatin.

Pejera itu berasal dari senapan angin milik tersangka Deni Yonatan Fernando Irawan, yang dipakai untuk menyerang Suprihatin.

Keberadaan senapan angin itu sempat menjadi misteri, karena polisi sudah mencarinya ke segala arah namun tidak kunjung menemukannya.

“Bahkan sumur di rumah korban sampai dikuras, karena kami curiga senapan itu dibuang ke dalam sumur,” ucap seorang polisi.

Namun dalam rekonstruksi, misteri senapan angin ini akhirnya terungkap.

Usai dipakai Nando untuk menusuk kepala Suprihatin, senapan itu sempat dibawa tersangka Muhammad Rizal Saputra (22).

Rizal kemudian keluar lewat pintu belakang rumah korban, yang langsung berhadapan dengan sawah.

Senapan itu kemudian dibuang ke tengah rimbun tanaman tembakau.

Namun keesokan harinya senapan itu diambil lagi oleh Rizal.

Kepada Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia yang menanyainya, Rizal mengaku senapan angin itu dibawa ke Kalimantan.

“Kamu bisa membawa ke Kalimantan? Memang tidak ada razia?” ucap Kapolres heran.

EG Pandia mengatakan, senapan itu kemudian dibuang di Kalimantan.

Dalam rekonstruksi, senapan angin itu diganti dengan senapan mainan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat