androidvodic.com

Bagini Penampakan Desain Konstruksi Tol Yogyakarta-Solo - News

Laporan Wartawan Tribun Jogja Santo Ari

News, SLEMAN - Rencana perubahan desain Tol Yogyakarta-Solo yang berada di simpang Monjali (Monumen Jogja Kembali) menambah bidang tanah yang terdampak.

Sebab desain etgrade di daerah tersebut memerlukan lahan yang lebih banyak dari pada elevated (melayang).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan Tol Yogya Solo, Wijayanto saat ditemui di sosialisasi jalan tol di Balai Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kamis (20/2/2020) mengatakan ada penambahan bidang dari yang semula sembilan bidang terdampak bertambah menjadi 79 bidang.

"Karena ada pelebaran di kanan kiri, untuk mengganti arus lalu lintas," ujarnya.

Pembangunan tol tak akan mematikan jalan yang sudah ada.

Konstruksi tol di Monjali akan dibangun secara etgrade dengan panjang sekitar 1,5 hingga 1,8 km dan akan memutus Jalan Palagan Tentara Pelajar dan Jalan Monjali.

Baca: Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Napi Terorisme Dicap Kafir, Darahnya Halal : Lengah Bisa Lewat

Baca: Breaking News: Direktur Pelaksana Olimpiade Jepang, Semprot Balik Twit Calon Walikota London

Baca: Kronologi Anak Pemulung di Indramayu Dirudapaksa, Sempat Dibuat Pingsan oleh Dua Orang Pria

Rencananya arus dari Palagan Tentara Pelajar dan jalan Monjali yang semula hanya lurus saja akan memutar ke arah barat dan timur.

Jalan itu akan dilewatkan terowongan di bagian tol yang masih elevated.

"Tidak hanya (mengubah) atas turun ke bawah. Estitika Jogja harus diperhatikan, karena di situ ada Monjali," imbuhnya.

Ia menekankan bahwa desain tersebut akan dipastikan lagi saat tahap konsultasi publik.

Sementara masih ada beberapa desa untuk dilakukan sosialisasi, yakni Desa Caturtunggal Kecamatan Depok (49 bidang), di Kecamatan Mlati ada Desa Sinduadi (108 bidang) dan Sendangadi (48 bidang), kemudian Kecamatan Gamping ada di Desa Trihanggo (64 bidang).

"Setelah itu dilanjutkan sosialisasi tol Jogja-Bawen atau Jogja-Kulonprogo," paparnya.

Adapun secara keseluruhan, konstruksi tol menggunakan desain elevated (melayang) dan atgrade (timbunan tanah).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat