Bantah Pemerintah Pusat, Walkot Malang Sutiaji Kritik Makna New Normal: Saya Pakai Standar WHO - News
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Malang Sutiaji menilai pengertian new normal yang disampaikan pemerintah pusat tidak tepat.
Hal itu ia sampaikan setelah mendengar penjelasan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan.
Menurut Sutiaji, new normal sebenarnya sudah mulai berlaku sejak adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan untuk menekan pertumbuhan kasus Virus Corona (Covid-19).
![Wali Kota Malang Sutiaji menyebutkan perilaku new normal sudah dimulai sejak adanya PSBB, dalam acara Dua Arah, Senin (8/6/2020).](https://cdn2.tstatic.net/wow/foto/bank/images/wali-kota-malang-sutiaji-menyebutkan-perilaku-new-normal-sudah-dimulai-sejak-adanya-psbb.jpg)
• Surabaya Zona Merah Pekat Kasus Corona, Khofifah Bandingkan Keberhasilan PSBB Malang Raya
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Dua Arah di Kompas TV, Senin (8/6/2020).
Awalnya, Sutiaji menyebutkan dirinya menggunakan acuan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) tentang standar new normal.
Seperti diketahui, new normal disebut sebagai cara hidup baru setelah mengenal Virus Corona.
"Saya membaca ini dari WHO," kata Sutiaji melalui sambungan video call.
"Orang menuju ke new normal itu paling tidak harus ada transisi. Ada enam bukti," jelasnya.
Sebagai contoh, Sutiaji menyinggung transmission rate di wilayahnya masih belum memenuhi standar tahap new normal.
"Di kita ini nilainya belum sampai kepada 1. Jadi nilainya masih 1,27," kata Sutiaji.
BACA BERITA SELENGKAPNYA >>>
Terkini Lainnya
Virus Corona
Wali Kota Malang Sutiaji menilai pengertian new normal yang disampaikan pemerintah pusat tidak tepat.
Eman Sulaeman Sedari Kecil Bercita-cita Jadi Hakim, Sosoknya Dikenal Idealis dan Pendiriannya Teguh
BERITA TERKINI
berita POPULER
6 Kuasa Hukum yang Vokal Membela & Berhasil Bebaskan Pegi: Toni RM, Marwan Iswandi, Sugianti Iriani
Kondisi Wartawan Tribata TV dan Keluarga yang Tewas akibat Rumah Dibakar, Dokter: Lukanya Maksimal
Dua Eksekutor Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Ditangkap, Keluarga Sebut ada Dalang Pembunuhan
4 Dampak Dikabulkannya Praperadilan Pegi Setiawan: Saka Tatal Ajukan PK, Polda Jabar Banjir Kritik
Polres Jombang Klarifikasi Terkait Isu Anggota Polisi Ditusuk Istrinya Pakai Obeng