androidvodic.com

Hasil Seleksi CPNS Diprotes Massa hingga Lakukan Aksi Anarkis, BKD Kabupaten Keerom Angkat Bicara - News

News - Ratusan massa melakukan aksi anarkis dengan merusak sejumlah kantor pelayanan publik di Keerom, Papua, Kamis (1/10/2020).

Bahkan, mereka nekat menyerang Polsek Arso Kota hingga merusak dan membakar kantor dinas.

Tindakan itu dilakukan diduga karena mereka merasa kecewa dengan pengumuman hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2018.

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Keerom Lambert Fonataba mengatakan, massa protes karena ingin kuota 385 pegawai harus memenuhi ketentuan 80 persen orang asli Papua (OAP) dan sisanya campuran.

Baca: Kantor Disnaker Keerom Dibakar Massa yang Kecewa Hasil Penerimaan CPNS

Masalah terjadi karena massa ingin kuota formasi tenaga teknis juga harus diisi dengan ketentuan yang sama.

Menurut Lambert, syarat itu sulit dipenuhi karena tak banyak warga Papua yang melamar untuk formasi tenaga kesehatan dan pendidikan.

"Jadi mereka minta harus 80-20 sesuai dengan surat dari panselnas, tapi karena kondisi kita bahwa untuk pelamar tenaga teknis tertentu, kekurangan pelamar OAP, misalnya tenaga kesehatan dan pendidikan," ujar Lambert saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (2/10/2020).

Lambert mengatakan, Pemkab Keerom telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi terkait hal ini. Tetapi, tak mendapat persetujuan.

Baca: Tak Terima dengan Hasil Seleksi CPNS, Massa Nekat Serang Polsek dan Bakar Kantor Dinas

Baca: Ratusan Massa Ngamuk karena Kecewa dengan Pengumuman Hasil CPNS, Bakar Kantor Dinas & Serang Polsek

Lambert juga memastikan pengumuman hasil tes CPNS formasi 2018 berasal dari hasil panitia seleksi nasional (panselnas).

"Itu hasilnya dari panselnas, tidak ada kepentingan di situ dan itu murni karena diumumkan dengan nilainya," kata dia.

Hasil tes CPNS itu diumumkan pada Kamis (1/10/2020). Padahal, hasil itu telah ada sejak 3 September 2020.

Pjs Bupati Keerom M Ridwan Rumasukun memerintahkan pengumuman hasil pada 30 September 2020.

Sebab, beberapa upaya untuk mengakomodasi tuntutan pencari kerja telah menemui jalan buntu.

Sebelumnya, Aksi protes atas pengumuman hasil seleksi CPNS Kabupaten Keerom formasi 2018 berujung perusakan dan pembakaran dua kantor dinas di Pemkab Keerom.

Dua kantor yang dimaksud adalah kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK).

(Kompas.com, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penjelasan BKD Kabupaten Keerom Terkait Hasil Tes CPNS yang Diprotes Massa"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat