androidvodic.com

KLHK Beri Penjelasan terkait Foto Viral Komodo yang Menghadang Truk - News

News, JAKARTA -- Beberapa hari ini media sosial diwarnai dengan foto viral seekor komodo yang seperti menghadang truk.

Kejadian itu terjadi di Lembah Loh, Pulau Rinca, TN Komodo, lokasi pembangunan sarana dan prasarana wisata di pulau itu.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penjelasan.

Dalam media briefing, Rabu (28/10/2020), Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno mengatakan, lokasi tersebut memang merupakan jalur lintas hewan purba itu.

Ia mengatakan, adanya truk pengangkut bahan material, hal itu memudahkan pengerjaan pembangunan modernisasi itu.

Taman Nasional Komodo telah ditetapkan sebagai satu di antara situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991.
Taman Nasional Komodo telah ditetapkan sebagai satu di antara situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991. (Twitter/KementerianLHK)

"Soal foto yang viral kemarin itu sudah dijelaskan karena memang di situ jalur komodo melintas. Sedangkan pengangkutan material menggunakan alat berat tidak mungkin dilakukan oleh tenaga manusia," ungkap dia.

Untuk itu, sebelum melakukan pengerjaan terdapat prosedur untuk memastikan lingkungan sekitar aman dari komodo.

"Kita pastikan bahwa komodo tidak boleh menjadi korban pembangunan, tidak boleh ada satupun komodo yang menjadi korban," imbuhnya.

Baca juga: Alasan Pemerintah Tetap Ingin Modernisasi Pulau Rinca Komodo

Baca juga: Diprotes, Progres Jurrasic Park Komodo Terus Jalan Target Rampung Juni 2021

Diketahui, total jumlah komodo pada 2018 sebanyak 2.897 individu dan pada tahun 2019 bertambah menjadi 3.022 individu atau bertambah 125 individu.

Konsentrasi populasinya berada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Hanya sebanyak 7 individu di Pulau Padar, 69 individu di Gili Motang, dan 91 individu di Nusa Kode.

Populasi komodo di Lembah Loh Buaya adalah 5% dari populasi di Pulau Rinca atau sekitar 66 ekor.

Saat ini, progres pembangunan sarana dan prasarana wisata itu telah mencapai 30 persen.

Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (29/11/2015) pagi.
Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (29/11/2015) pagi. (News/DAHLAN DAHI)

Adapun pembangunan tersebut meliputi sebagai berikut, yang dikutip dari laman pu.go.id :

(1) Dermaga Loh Buaya, yang merupakan peningkatan dermaga eksisting;

(2) Bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut;

(3) Elevated Deck pada ruas eksisting, berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung;

(4) Bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria serta;

(5) Bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat