Pola Kemitraan dengan PTPN V Diharapkan Dorong Produktivitas Sawit Riau - News
Laporan Wartawan News, Glery Lazuardi
News, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) mendukung pola kemitraan dengan sistem manajemen tunggal yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V terhadap para petani plasma di provinsi Riau.
Ketua Umum ASPEKPIR Setiyono, mengatakan kemitraan petani plasma bersama PTPN V, mampu mendukung tingkat produktivitas TBS petani plasma hingga di atas rata-rata produktivitas nasional.
Dukungan itu disampaikan pada acara penanaman perdana bibit unggul kelapa sawit yang dilakukan PTPN V, di lahan seluas 720 hektar perkebunan sawit rakyat, Kabupaten Siak, Riau.
Baca juga: PTPN V Gelar Pelatihan Pembuatan Arang Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit
Saat ini, rata-rata produksi TBS di kebun sawit petani plasma mitra PTPN V, telah mencapai 23-24 ton TBS/hektare per tahun.
Jumlah tersebut, jauh diatas standar Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebesar 19 ton TBS/hektar pertahun.
Menurut Setiyono, kunci keberhasilan PTPN V dalam meningkatkan produksi TBS di kebun sawit petani plasma, terutama adalah adanya transparansi dan komitmen perusahaan dalam mengelola kebun sawit serta manfaat nyata yang diterima petani plasma.
“Kemitraan antara petani dengan perusahaan dibangun dengan pola transparansi di semua hal. Mulai dalam hal penyusunan anggaran pembangunan kebun, serta transparansi biaya yang ditawarkan ke petani. Bahkan, biaya pengelolaan kebun sawit PTPN V berada di bawah standar pemerintah. Hal itulah yang membuat petani mempercayakan proses peremajaan, perawatan, dan pengelolaan kebun sawit ke PTPN V,” ucap Setiyono, dalam keterangannya, Rabu (28/10/2020).
Baca juga: Dukung Digitalisasi Kebun Rakyat, PTPN V Akan Lakukan Pemetaan Geospasial Sawit Rakyat
Seperti diketahui, dalam bermitra dengan petani plasma, PTPN V menerapkan pola single management/manajemen tunggal.
Kendati demikian, dalam pengelolaan kebun sawit, terutama pada proses peremajaan sawit, mulai penebangan sawit renta, pembersihan lahan, penanaman bibit sawit unggul tersertifikasi, pemeliharaan hingga panen, PTPN V tetap melibatkan para petani.
Secara garis besar, sistem tersebut melibatkan petani sejak awal, mulai dari pembersihan lahan, penanaman, perawatan, panen hingga pengolahan.
Dengan begitu, petani menjadi lebih mandiri secara pendapatan dan memperoleh tambahan skill (transfer knowledge).
Di tempat yang sama, CEO PTPN V Jatmiko K. Santosa berterima kasih atas kepercayaan para petani plasma, sebagai mitra perusahaan.
Dengan manfaat nyata yang dinikmati petani plasma mitra perusahaan, membuat Jatmiko optimistis, sistem kemitraan dengan manajemen tunggal, dapat dilakukan dengan petani plasma lainnya di Riau.
Baca juga: PTPN V Serahkan Bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Rp 10 Miliar
"Melalui sistem manajemen tunggal, kami yang menanam, kami yang mengelola, dan kami yang mengolah hasilnya. Petani juga kita berdayakan selama peremajaan sawit berlangsung. Kemudian setiap hasil transaksi sawit yang tercatat di rekening, petani juga mengetahuinya," ucap Jatmiko.
Terkini Lainnya
Saat ini, rata-rata produksi TBS di kebun sawit petani plasma mitra PTPN V, telah mencapai 23-24 ton TBS/hektare per tahun.
BERITA TERKINI
berita POPULER
Puja Puji Susno Duadji untuk Hakim Eman Sulaeman: Hebat! Tak Terpengaruh Tekanan Uang dan Kekuasaan
Pegi Setiawan Bebas, Demokrat Minta Polisi Profesional Tetapkan Seseorang Jadi Tersangka
KY Minta Semua Pihak Hormati Putusan Hakim Eman Sulaeman yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan, Komnas HAM Lanjut Penyelidikan Pembunuhan Vina dan Eky
Status Tersangka Pegi Setiawan Tak Sah, DPR Pertanyakan Akuntabilitas Polda Jabar