androidvodic.com

Anak Kepala Desa Dibunuh, Jasadnya Terbungkus Plastik, Awalnya Menolak Hendak Dicabuli & Diberi Uang - News

News - Anak seorang kepala desa di Nias menjadi korban pembunuhan.

Jasadnya ditemukan terbungkus karung plastik.

Korban hendak dicabuli namun menolak meski diberi uang Rp 1.000.

Jenazah anak perempuan terbungkus karung plastik ditemukan di perkebunan milik warga di Dusun II, Desa Bawaziono, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa.

Korban merupakan anak dari Kepala Desa (Kades) Hiliorudua, Masarudin Laia.

Kini, Polres Nias Selatan berhasil mengungkap kasus tersebut.

Dikutip dari TribunMedan.com, Jumat (12/2/2021), peristiwa itu berawal saat korban bermain di halaman rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, sebelum pergi ke kota, orang tua korban masih sempat melihat putrinya bermain.

Baca juga: Ki Anom Subekti dan Keluarga Dibunuh Orang Dekat, Anak Kaget: Kami Nggak Mengira Dia Pelakunya

Baca juga: Tersangka Pembunuh Dalang Anom Subekti Ingin Bunuh Diri, Transfer Uang Rp8 Juta Lalu Minum Pestisida

Baca juga: Polisi Dapatkan Petunjuk Baru Kasus Pembunuhan Keji Ki Dalang Anom Subekti, Motifnya Tetap Misterius

Seorang anak perempuan berumur 7 tahun ditemukan tewas menggenaskan di dalam karung plastik di Desa Hiliorodua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Selasa (9/2/2021).
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun ditemukan tewas menggenaskan di dalam karung plastik di Desa Hiliorodua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Selasa (9/2/2021). (istimewa)

Namun, saat mereka pulang, pihak keluarga menyadari korban telah menghilang.

"Sorenya jam 4 masih main-main di depan rumah. Terus, orang tuanya ke kota. Setelah pulang sekitar jam setengah 9, enggak ada lagi anaknya," tutur seorang narasumber, Selasa.

Mengetahui sang anak tidak segera pulang ke rumah, kedua orang tuanya lantas melapor ke Polsek Lahusa bahwa putrinya hilang.

Namun, ada seorang saksi bernama Siniar Lature yang mengaku terakhir kali melihat korban berjalan sendiri ke arah belakang rumah Aluizaro Laia sekitar pukul 17.00 WIB.

Dillansir News, kemudian sekitar pukul 19.00 WIB keluarga beserta beberapa masyarakat desa mulai mencari keberadaan korban hingga dini hari.

Sekitar Selasa dini hari pukul 03.00 WIB, pencarian korban dihentikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat