androidvodic.com

Dapat Uang Ganti Rugi Proyek Tol Rp 6 Miliar, Kakek di Klaten Rutin Didatangi Sales Mobil dan Emas - News

News, KLATEN - Paiman, petani asal Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mendadak jadi miliarder.

Pria berusia 67 tahun itu mendadak menjadi miliarder setelah 3 bidang tanahnya ikut diterjang Proyek Strategis Nasional (PSN).

Adapun tiga bidang tanah yang diterjang tol Yogyakarta-Solo itu mendapat Uang Ganti Rugi (UGR) senilai Rp 6 miliar.

Baca juga: PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 4 Oktober, Ini 10 Daerah Berstatus Level 4

Setelah menjadi miliarder, Paiman banyak kedatangan tamu setiap harinya, terutama para sales rumah, mobil, motor dan emas.

"Kalau sales yang datang banyak, ganti-ganti orangnya seperti sales perumahan, mobil dan kendaraan ini (motor), diajak nabung emas juga," ucapnya saat berbincang dengan Tribun Jogja di rumahnya, Senin (20/9/2021).

Menurut Paiman, dalam sehari dirinya bisa didatangi dua atau tiga sales berbeda.

Baca juga: Kasus Tanah Munjul, Ketua DPRD DKI Bilang Siap Penuhi Panggilan KPK Hari Ini

Masing-masing sales, lanjutnya, menawarkan mulai dari rumah, mobil, motor hingga tawaran untuk membuka tabungan.

Namun, Paiman hanya menjawab jika uang yang diterima sudah dibagikan kepada 12 anggota keluarganya.

"Kalau saya ditinggali nomor teleponnya (sales) ya saya juga nggak bisa hubungi mereka karena saya nggak punya handphone," jelasnya.

Diakui Paiman, di sekitar rumahnya terdapat 14 Kepala Keluarga (KK) lainnya yang rumahnya juga ikut kena proyek Trans Jawa itu.

Dari belasan KK yang kena itu, lanjutnya belum ada yang membeli mobil atau sepeda motor.

"Masing-masing masif fokus beli rumah karena rumahnya kan kena tol. Jadi ganti beli rumah juga," imbuhnya.

Pembangunan proyek nasional Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Yogyakarta-Solo
Pembangunan proyek nasional Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Yogyakarta-Solo di beberapa wilayah sudah memasuki pembayaran uang ganti ruti (UGR)

Menurutnya, saat ini dirinya juga sudah membeli dua rumah sekaligus.

Rumah itu, masih berada di Desa Beku untuk tempat tinggal dirinya dan anaknya.

"Rumahnya dekat kantor desa, sekitar 1 kilo dari rumah saya yang kena tol ini," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat