androidvodic.com

IDAI Kirim Relawan Dokter Spesialis Anak ke Wilayah Bencana Erupsi Gunung Semeru - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA -- Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengirimkan sejumlah dokter spesialis anak yang tergabung dalam Satgas Bencana IDAI untuk membantu para tenaga kesehatan di wilayah bencana erupsi Gunung Semeru Jawa Timur.

Tim Relawan  sudah melakukan penyisiran awal untuk memetakan kondisi kesehatan serta melakukan pelayanan kesehatan bagi korban bencana erupsi Gunung Semeru, khususnya anak-anak.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, Fasilitas kesehatan setempat, serta IDI Cabang dan Badan penanganan Bencana di wilayah tersebut agar dapat memaksimalkan potensi bantuan dari Relawan Satgas Bencana IDAI," ujar Ketua Umum IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dalam keterangan yang diterima, Senin (6/12/2021).

Ketua Satgas Bencana IDAI Dr Kurniawan Taufiq Kadafi, SpA(K)  yang memimpin penyisiran di Kecamatan Pronojiwo memaparkan, belum ditemukan korban dewasa dan anak yang mengalami luka bakar. Keempat titik pengungsian tersebut menampung pengungsi dari desa terdampak yaitu desa Supit Urang.

Baca juga: Anak Turut Jadi Korban Erupsi Semeru, IDAI Terbitkan Panduan untuk Orangtua Saat Gunung Meletus

Berdasarkan hasil penyisiran, dr Kadafi mencatat, wilayah tersebut saat ini membutuhkan bantuan air bersih dikarenakan pemadaman listrik sehingga warga kesulitan mengakses air bersih.

Selain itu bantuan pembalut wanita dan selimut untuk semua usia juga dibutuhkan.

"Sementara dari sisi makanan, merekomendasikan bagi masyarakat yang hendak memberikan bantuan sebaiknya tidak dominan memberikan mi instan karena membutuhkan air bersih yang mana masih menjadi kendala utama di wilayah tersebut," ujar Dokter Khadafi.

Sementara itu, Satgas Bencana IDAI yang juga anggota IDAI Probolinggo dr Muhammad Reza, M. Biomed, SpA(K) bertugas menyusuri wilayah Kecamatan Candipuro Lumajang mengatakan, u5ntuk wilayah Candipuro, seluruh korban bencana yang membutuhkan tatalaksana spesialistik akan dirujuk ke RSUD Pasirian sebagai yang paling terdekat, RS Bhayangkara dan RSUD Haryoto di Lumajang.

"Hingga saat ini, ada dua orang remaja dengan luka bakar tingkat sedang di RSUD Pasirian, belum dijumpai adanya pasien trauma inhalan, atau kondisi infeksi lainnya dampak langsung dari erupsi," ungkap Dokter Reza.

Sementara para pasien dewasa masih mendominasi dengan kondisi luka bakar ditangani di beberapa RS Rujukan. Untuk jumlah korban jiwa anak-anak masih belum dapat dipastikan angkanya dikarenakan evakuasi di lokasi terdampak masih cukup susah dengan keterbatasan cuaca, sarana prasarana dan tenaga.

Berdasarkan penyisiran, dr Reza mencatat pengungsi wilayah Candipuro banyak membutuhkan bantuan pakaian anak-anak, selimut, popok anak, susu formula, makanan bayi, wadah peralatan makanan yang bersih dan peralatan mandi bayi.

Secara keseluruhan Tim Satgas Bencana IDAI masih belum menemukan kasus ISPA dan diare pada anak-anak pada hari pertama dan kedua ini.

Pada umumnya kasus ISPA, diare dan Pneumonia pada anak di wilayah bencana biasanya baru akan terlihat diantara hari ketiga atau hari kelima.

Hingga saat ini, tim Satgas bencana IDAI masih bertugas memantau dan membantu pelayanan kesehatan di kedua wilayah tersebut seraya melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat