androidvodic.com

Polisi Ungkap Kronologi Santri Aniaya Guru Ponpes hingga Tewas, Seorang Pelaku Pakai Topeng Monyet - News

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Rita Lavenia 

News, SAMARINDA - Polisi akhirnya merilis kasus penganiayaan guru ponpes oleh santrinya di Kota Samarinda Kalimantan Timur.

Terungkap saat melakukan aksi, penganiayaan AB (15) dan HR (15) sempat melakukan penyamaran.

AB menggunakan sebuah topeng monyet, sedangkan HR menggunakan jaket bertutup kepala (hoodie).

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dalam press release, Jumat (25/2/2022), menjelaskan, sebenarnya kedua pelaku remaja ini hanya berniat membuat gurunya tersebut pingsan agar bisa mengambil kembali ponsel milik HR.

Baca juga: 4 Fakta Santri Bunuh Ustaz di Samarinda, Pelaku Mau Ambil Ponsel dan Dilakukan Usai Korban Salat

"Kebetulan di lokasi tersebut terdapat balok-balok kayu sisa bangunan.

Jadi masing-masing dari mereka mengambil satu untuk memukul korban," terangnya.

Kombes Pol Ary Fadli menyebutkan, para pelaku memukul korban bertubi-tubi sebanyak 7 kali yang menyebabkan luka robek besar pada bagian kepala, luka berat pada pelipis serta luka pada leher dan punggung belakang.

Dari barang bukti yang terlihat, nampak jelas di salah satu kayu terdapat sebuah paku, yang dimungkinkan menyebabkan luka korban begitu berat.

Korban sendiri ditemukan warga tepat di samping Pondok Pesantren Al Madina, Jalan Assaadah, RT 18, Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda, tempat Ustad yang diketahui bernama Eko Hadi Prasetya (43) mengajar.

"Ditemukannya Pukul 06.30 WITA, langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi Pukul 07.00 WITA , korban meninggal dunia," terangnya.

Kejadian ini menyita banyak perhatian publik.

Dan untuk diketahui, korban meninggalkan seorang istri dan 6 orang anaknya yang masih kecil.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul 7 Pukulan Bertubi-tubi dari Dua Santri Jadi Penyebab Guru Ponpes Meninggal Dunia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat