androidvodic.com

Marak Teror Busur, Kapolresta Kendari Akui Dihujat di Media Sosial, Begini Responsnya  - News

News, KENDARI - Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurrahman mengaku dihujat di media sosial.

Itu lantaran maraknya teror pembusuran di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa hari belakangan.

Bahkan dalam satu hari, pernah terjadi 3 kali teror busur, korbannya perempuan hingga laku-laki. 

Baca juga: Gerebek Penginapan di Kendari, Polisi Temukan 2 Pasangan Remaja yang Miliki Parang dan Busur

Baca juga: Lagi Teror Busur Terjadi di Kendari, Kali Ini Korbannya Tukang Ojek, Mata Busur Menancap di Ketiak 

Baca juga: Geng Motor di Gowa Keluarkan Busur saat Hendak Ditangkap, Polisi Keluarkan Senpi, Begini Akhirnya

Hal itu disampaikan dalam apel cipta kondisi (cipkon) yang digelar di Halaman Mapolresta Kendari, Jl DI Panjaitan, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, pada Selasa (17/5/2022) malam.

Seperti diketahui, dalam dua hari terakhir, sebanyak empat kasus pembusuran terjadi dan menelan sejumlah korban.

Sebanyak tiga korban mengalami luka di bagian belakang, dada, hingga bawah ketiak dan harus mendapatkan penanganan serius.

Sementara, satu korban lainnya yakni perempuan tak mengalami luka, akan tetapi sempat membuatnya ketakutan.

Teror busur kembali dialami warga di Kendari. Kali ini korbannya seorang wanita saat melintas di Jl Made Sabara, Kota Kendari, Minggu (15/5/2022) pukul 20.00 Wita.
Teror busur kembali dialami warga di Kendari. Kali ini korbannya seorang wanita saat melintas di Jl Made Sabara, Kota Kendari, Minggu (15/5/2022) pukul 20.00 Wita. (Handover)

Teranyar, seorang tukang ojek berinisial FA (23), jadi korban pembusuran, anak busur tertancap di bawah ketiak sebelah kiri.

FA jadi korban pembusuran saat melintas di dekat THM Jl Brigjen M Joenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada Selasa (17/5/2022) sekira pukul 02.30 Wita.

Dalam video yang diterima TribunnewsSultra.com, mata busur tampak menancap di bawah ketiak kiri menembus baju berwarna abu-abu korban.

Di mana, mata busur tersebut terbuat dari besi, di ujungnya terdapat jambul yang terbuat dari tali rafiah yang diurai.

Merespons kasus pembusuran yang marak tersebut, Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurrahman mengaku situasi keamanan membuat energi korps bhayangkara terkuras.

"Saya di media sosial dihujat berkali-kali, tapi tidak apa-apa, itu merupakan kritik bagi saya," ucap Kombes Pol M Eka Fathurrahman di hadapan ratusan anak buahnya.

Baca juga: Dipicu Perselisihan Buang Sampah dan Geber Motor, Kakek 60 Tahun di Lumajang Bacok Tetangganya 

Baca juga: Yedik Selamat dari Aksi Begal Setelah Tancap Gas Cari Pertolongan ke Pemukiman Warga

Baca juga: Kesaksian Korban Begal Sadis di Bogor: Motor Diadang, Punggung Dibacok, Leher Dikalungi Celurit

Eks Direktur Reserse dan Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) ini tak mempermasalahkan kritik ataupun hujatan tersebut.

"Daripada saya dipuji-puji, saya akan terlena, lebih baik saya dikritik, jangan sampai kita terlena dengan pujian orang," tegasnya.

Ia menegaskan, kritik tersebut dibalas dengan kerja nyata, polisi selalu hadir di tengah masyarakat dan siap mengamankan Kota Kendari.

Untuk itu, pihaknya pun menggelar operasi besar-besaran dengan melakukan swiping senjata tajam di sejumlah titik di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kapolresta Kendari Akui Dihujat di Media Sosial Gegara Marak Teror Pembusuran, Balas Kerja Nyata, 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat