androidvodic.com

Diduga Bawa Kabur Motor, Remaja di Ambon Dianiaya Sejumlah Oknum Anggota TNI - News

News, AMBON-  Diduga mencuri sepeda motor, F (16) remaja di Kota Ambon, Maluku diduga menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum anggota TNI.

F bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka-luka di tubuhnya.

Baca juga: Komnas HAM Dorong Proses Peradilan Pembunuhan Warga di Mimika oleh Oknum TNI Digelar Terbuka

Motor yang diduga dibawa kabur F adalah milik seorang anggota Kesdam XVI Pattimura.

Risman, orangtua F, mengatakan, penganiayaan terhadap anaknya itu terjadi pada Senin (29/8/2022).

"Anak saya memang salah, tapi bukan begitu caranya. Pembinaan bukan seperti itu. Kalau dia salah proses sesuai hukum yang berlaku, bukan dipukul hingga babak belur," kata Risman kepada wartawan di Ambon, Rabu (31/08/2022).

Risman mengaku, akibat penganiayaan itu, anaknya mengalami bengkak dan memar di bagian wajah dan bagian tubuh lainnya.

Selain itu, kaki dan tangan korban juga terluka karena terkena puntung rokok.

"Bagian kaki dan tangan anak saya juga luka terkena puntung rokok," sebutnya.

Baca juga: 6 Oknum Prajurit TNI AD Tersangka Pembunuhan Warga di Mimika Ditahan Sementara 20 Hari

Risman mengatakan, anaknya ditangkap di kawasan AY Patty Ambon.

Setelah itu, korban langsung dibawa ke Pos TNI. Di sana, korban kemudian dianiaya sejumlah oknum TNI sebelum akhirnya dibawa ke Polresta Pulau Ambon.

"F ini diamankan pada Senin malam sekira jam 1 malam. Setelah itu oknum TNI tak langsung mengantarkannya ke Polresta tapi diinapkan di pos mereka. Di situ mereka tak bina, namun binasakan anak saya," terangnya.

Saat ini, kasus penganiayaan tersebut sedang ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Ambon.

Baca juga: Pengakuan Seorang Oknum Guru Wanita Pada Hakim Saat Disidang Karena Terciduk Sekamar Dengan PIL

Ketua Divisi Pengaduan dan Pendampingan pada P2TP2A Ambon, Nini Kusniati mengatakan, kasus tersebut kini telah dilaporkan ke Komnas HAM dan juga ke pihak Kesdam Pattimura.

"Kami sudah laporkan ke Komnas HAM. Lalu sudah adukan ke pihak Kesdam, tapi respons dari Kesdam sedikit mengecewakan," kata Nini kepada wartawan saat mendampingi orangtua korban.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat