Iptu Anwari Ceritakan Upaya Meloloskan Bripka Andik Purwanto hingga Akhirnya Ditemukan Tewas - News
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
News, TULUNGAGUNG - Waka Polsek Tanggunggunung Tulungagung, IPTU Anwari duduk terdiam sambil tatapannya menerawang kosong.
Anwari menjadi pemimpin 22 bintara dari Polres Tulungagung yang diperbantukan untuk pengamanan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Perwira polisi itu terlihat masih trauma usai pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang yang berakhir ricuh.
Tidak hanya Iptu Anwari, para bintara yang bersamanya juga terlihat masih tegang.
Apalagi satu personel, Bripka Andik Purwanto meninggal dunia dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca juga: Andik Purwanto, Polisi Korban Rusuh Kanjuruhan Dimakamkan Secara Kedinasan & Dinaikkan Pangkatnya
Anwari menceritakan bagaimana detik-detik memilukaan sehingga menewaskan anggota Polri itu.
"Ketika kondisi mulai rusuh, kami berusaha turun tapi kami diserang bertubi-tubi," ucap Iptu Anwari.
Pukulan dan tendangan diterima personel Polres Tulungagung yang berjaga di tribun 10.
Menurut Anwari, saat itu Bripka Andik masih paling belakang dan berusaha dirangkul anggota lainnya agar meloloskan diri.
Namun Bripka Andik ketinggalan dan terpisah dari rombongan.
Ayah dua anak ini akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Kalau kami tidak cepat turun mungkin semakin banyak yang jadi korban," kenang Iptu Anwari.
Kepergian Bripka Andik yang membuat personel dari Polres Tulungagung merasa terpukul apalagi mereka juga sempat melihat kerusuhan skala besar dan mematikan ini.
Terkini Lainnya
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Pukulan dan tendangan diterima personel Polres Tulungagung yang berjaga di tribun 10
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ibu di Banyumas Tinggalkan Balita dalam Kondisi Tidur, Pelaku Kesal Diganggu saat Kencan
Motif Ibu di Bogor Buang Jasad Bayi, Ditemukan Terbungkus Kain di Mobil Dokter
Kebakaran Hebat Hanguskan 20 Kios di Mamberamo Papua, Seorang Korban Ditemukan Tewas
Alasan Ormas DSKS Memprotes Acara Kuliner Nonhalal di Solo, Tenda Makanan Harus Ditutup Kain
Remaja di Malang Tewas di Rumah, Adik Sempat Selimuti Kakak yang Sudah Dingin, Ibu Tersandung Jasad