androidvodic.com

Pikirkan Nasib Pertanian Klaten, Bupati Sri Mulyani Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur Selatan Solo - News

News - Bupati Klaten, Jawa Tengah, Sri Mulyani, merasa keberatan dengan rencana pembangunan tol proyek strategi nasional (PSN) lingkar timur-selatan Kota Solo.

Sebagaimana diketahui, pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo ini akan melintasi tiga wilayah, yakni Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.

Sehingga, rencana pembangunan tol PSN lingkar timur-selatan Kota Solo ini dalam jangka panjang akan berdampak pada produksi pertanian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pembangunan jalan tol ini menargetkan pembebasan lahan sejumlah 300 hektar tanah pertanian.

Para petani yang kehilangan lahannya tentu akan kehilangan pekerjaan juga, meskipun telah diupayakan adanya penggantian pembelian lahan.

Untuk itu, secara terang-terangan Sri Mulyani menolak rencana pembangunan tol PSN lingkar timur-selatan Kota Solo ini.

Baca juga: Progres Pembangunan Baru 47 Persen, Awal Tahun 2024 Tol Solo-Jogja Rampung, Dapat Diakses 30 Menit

"Saya tidak setuju, karena pertimbangan bahwa tol PSN yang saat ini direncanakan dibangun ini kan sudah menggunakan sawah lestari atau pertanian 300 hektar."

"Sehingga, kasihanlah anak cucu kita. Anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," kata Sri Mulyani, Selasa (3/1/2023), dikutip dari Kompas.com.

Dijelaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Widiyanti, ada sekitar 30 hektar lahan pertanian di Klaten yang bakal terkena dampak dari pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo.

"Ini kan belum ditetapkan. Jadi kami kan istilahnya berdasarkan rapat sudah menginformasikan kalau daerah sumber sawah."

"Paling utama sumber sawah di sana. Hampir sebagian besar lahan persawahan," kata Widiyanti, Selasa.

Dari hasil pendataan, kata Widiyanti, ada tiga kecamatan yang bakal terkena dampak pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo.

Adapun wilayah tersebut adalah Kecamatan Polanharjo, Delanggu, dan Wonosari.

"Tapi, desanya fix-nya nanti baru setelah ada tindak lanjutnya bisa disampaikan data detailnya," lanjut Widiyanti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat