Anggota Komisi III DPR Nilai Perlu Penguatan TNI/Polri di Pos Perbatasan Guna Cegah Kasus TPPO - News
Laporan wartawan News, Danang Triatmojo
News, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Adang Daradjatun mengatakan jika berbicara kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), maka erat hubungannya dengan perbatasan Indonesia dan luar negeri.
Menurut Adang, hal terpenting dalam upaya pencegahan kasus TPPO adalah penguatan pos - pos perbatasan negara.
Baca juga: Propam Mabes Polri Asistensi Kasus Rumah Polisi yang Disewakan untuk Tempat Penampungan Korban TPPO
"Paling penting adalah pos-pos perbatasan negara," kata Adang dalam diskusi daring bertajuk 'Perdagangan Orang Makin Marak Pemerintah Wajib Bertindak' pada Jumat (9/6/2023).
Ia mengatakan pos - pos perbatasan negara yang diisi oleh TNI-Polri maupun lembaga lain perlu dilakukan penguatan lewat penambahan jumlah personel, maupun soal kemampuan para individunya.
"Kita tahu kita memiliki pos perbatasan yang terdiri dari TNI Polri dan lembaga lain, ini mungkin perlu ditingkatkan masalah jumlah, kemampuan personel," ungkapnya.
Baca juga: Pasangan Suami Istri Pelaku Kejahatan TPPO Ditangkap, Tersangka Janjikan Korban Bekerja di Dubai
Adang menuturkan dalam kasus TPPO, setidaknya ada tiga titik utama yang harus diperhatikan. Yakni korban, mafia yang ada di Indonesia, dan mafia yang ada di luar negeri.
Pihak berwajib dirasa perlu untuk mengidentifikasi dan memutus rantai dari tiga titik tersebut. Ia pun berharap lembaga fungsi intelijen terus menunjukkan tajinya dalam mengungkap kasus TPPO serta melakukan upaya preventif atau pencegahan.
"Pasti ini ada tiga titik utama, korban berada, mafia di tengah-tengah yang ada di Indonesia, dan kemudian mafia yang ada di luar negeri," katanya.
Pasalnya kata dia, para mafia yang ada di Indonesia dipastikan akan lebih dulu mengumpulkan para korbannya di satu tempat untuk kemudian diberangkatkan secara ilegal ke luar negeri.
Berkenaan dengan itu ia berharap lembaga intelijen, perangkat pemerintah terbawah mulai dari RT/RW hingga lurah bisa ikut mengidentifikasi jika mengendus adanya keanehan aktivitas di lingkungannya.
"Saya mengharapkan betul lembaga fungsi intelijen itu harus tajam, dia harus melihat keanehan. Karena dia (mafia) akan ngumpulin orang dulu," katanya.
Terkini Lainnya
Tindak Pidana Perdagangan Orang
Menurut Adang, hal terpenting dalam upaya pencegahan kasus TPPO adalah penguatan pos - pos perbatasan negara.
Bareng Mahasiwa Unpad, Generasi Melek Politik Bahas Kebijakan Atasi Kemacetan Bandung
Tindak Pidana Perdagangan Orang
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
2 Kasus Kematian Wanita Tanpa Busana, Caca Ditemukan Tewas Setelah Pesan Makan
Fakta Viral Ribuan Ikan Naik ke Daratan Pantai Sikka NTT, Disebut karena Peristiwa Upwelling
Dihamili Teman dari Media Sosial, Wanita di Bogor Ini Buang Bayinya Sendiri ke Mobil Dokter
Juru Parkir Masih Minta Uang Parkir kepada Pengendara di Medan, Begini Tanggapan Bobby Nasution
Fakta Satu Keluarga Korban Kebakaran di Bekasi, Terkumpul di Kamar Mandi hingga Polisi Bawa Sampel