Siswi SMA di NTT Jadi Korban Rudapaksa dan Pelaku Ancam Sebarkan Video Pencabulan Jika Buka Mulut - News
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
News, LARANTUKA - Siswi SMA di Adonara, Flores Timur menjadi korban pencabulan yang dilakukan kerabatnya.
Ia menjadi korban mengalami kekerasan seksual selama lima tahun yang dilakukan pria beristeri berinisial PPK (43) yang masih kerabat dekatnya.
Korban diam tak berani buka suara karena pelaku selalu mengancam akan membunuh korban jika berani buka mulut.
Kerabat korban, MM mengaku, tak menyangka PPK tega melakukan perbuatan tak manusiawi itu.
Keluarga tidak curiga karena selama ini pelaku sering mengantar dan menjemput korban dari sekolah. .
"Apa yang dialaminya (korban) sangat sadis.
Saya tidak mengerti padahal anak ini diantar dia (pelaku) karena orang tuanya merantau," katanya kepada wartawan, Kamis 27 Juli 2023.
Baca juga: Pelaku Perdagangan Orang di Cianjur Ditangkap Polisi: Korban Dijadikan Budak Seks
Korban memiliki ayah dan ibu yang sudah lama bercerai.
Ia tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah desa dalam wilayah Kecamatan Adonara Timur.
Ia mengatakan, kakek dan nenek korban sudah tak sanggup bekerja lantaran sudah lanjut usia.
Mereka memenuhi kebutuhan hidup dari uang bulanan yang dikirim ayah J dan MM.
Sang ayah memutuskan merantau ke Papua.
Sejak saat itu, pelaku yang juga kerabat dekat dipercayai mengantar jemput korban pergi dan pulang sekolah.
Terkini Lainnya
Korban diam tak berani buka suara karena pelaku selalu mengancam akan membunuh korban jika berani buka mulut
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Fakta Uang Kompensasi Pegi Setiawan: Mantan Wakapolri Sebut Rp100 Miliar, Polda Jabar Enggan Bayar
Polisi di Jombang Terluka Dilempar Istri Pakai HP Saat Berseteru, Kening Sobek dan Bengkak
6 Fakta Kasus Pembakaran Rumah Wartawan yang Tewaskan 4 Orang, Ada Pelaku Lain di Balik 2 Eksekutor
6 Kuasa Hukum yang Vokal Membela & Berhasil Bebaskan Pegi: Toni RM, Marwan Iswandi, Sugianti Iriani
Kondisi Wartawan Tribata TV dan Keluarga yang Tewas akibat Rumah Dibakar, Dokter: Lukanya Maksimal