androidvodic.com

Balita yang Dipukul Dokter di Makassar Alami Luka, Pelaku Kini Dipecat Secara Tidak Hormat dari RS - News

News – Seorang balita yang dipukul oleh pengunjung Warkop Nonna di Jalan Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/7/2023) lalu mengalami luka.

Agung (27), ayah dari balita sekaligus pemilik warkop tersebut mengatakan, kejadian itu bermula saat ada dua pengunjung bermain catur di kedainya.

Namun, saat pengunjung yang diketahui bernama Makmur itu bermain catur, anaknya menghampiri meja tersebut.

Secara spontan, Makmur yang merupakan dokter di RSU Bahagia, Makassar itu lantas memukul balita tersebut hingga terjatuh.

Aksi pemukulan yang dilakukan Makmur hingga membuat balita itu terjatuh kemudian viral di media sosial.

"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai. Pas jatuh saya minta maaf," ucap Agung ditemui di warkopnya, Sabtu (29/7/2023) siang, dikutip dari TribunMakassar.com.

Baca juga: Dokter di Makassar yang Viral usai Pukul Balita Diduga Depresi, Disebut Sering Menyendiri dan Murung

Setelah meminta maaf, Agung juga telah berusaha memperbaiki meja makmur yang sempat berantakan itu.

Namun, Agung mengatakan saat itu Makmur tetap emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasar.

Akibat peristiwa tersebut, Agung mengatakan anaknya mengalami luka di bibirnya.

"Ada luka di anak saya sedikit lecet di bagian bibir gara-gara terbentur di kursi," ucapnya.

Agung Sempat Diancam Pelaku

Dikatakan Agung, usai rekaman CCTV aksi pemukulan tersebut tersebar di media sosial dan viral, ia sempat dihubungi Makmur melalui telepon.

Dalam sambungan telepon itu, Makmur mengaku tak terima dengan video viral terkait insiden pemukulan tersebut.

“Pertama dia (M) telponka, pagi-pagi. Kan dia lihat mi itu video yang beredar, dia bilang eh jangan kau edit-edit itu video nah," ucap Agung ditemui di warkopnya, Minggu (30/7/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.

Tidak hanya itu, Agung mengaku diancam Makmur akan dilaporkan ke polisi mengenai pencemaran nama baik.

Namun, saat itu Agung tak takut dan justru mengatakan juga akan melaporkan Makmur ke polisi.

"Setelah bicara segala macam, disitu dia (M) bilang lagi, pokoknya saya akan laporkanko juga mengenai pencemaran nama baik," ujarnya menirukan percakapan dengan M.

"Jadi saya bilang, laporma pak. Karena saya mau melapor juga ini," sambungnya.

Benar saja, sehari setelah kejadian, Agung pun mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan tindakan Makmur tersebut.

Usai Agung melaporkan insiden tersebut, Makmur lantas menghubungi ayah balita itu untuk meminta maaf.

"Pas saya sudah melapor, dia (Makmur) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maafta tapi tidak ada," bebernya.

Makmur Dipecat dari Rumah Sakit

Imbas dari perbuatannya, Makmur yang juga mantan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia itu kini dipecat secara tidak hormat.

Pencopotan itu diputuskan manajemen dan pimpinan RSU Bahagia setelah rapat untuk bahas kelakuan dokter Makmur yang viral.

Konsultan Hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin mengatakan, hasil rapat itu memutuskan Makmur dipecat tidak dengan hormat dari jabatannya.

"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," kata Fakhruddin, Minggu (30/7/2023).

Menurut Farkruddin, pemberhentian terhadap Makmur itu juga sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia.

Bahwa, setiap pegawai RSU Bahagia yang tersangkut masalah hukum harus diberhentikan.

Diungkapkan Fakhruddin, pihak rumah sakit menyayangkan aksi spontan dari Makmur tersebut.

Sebab, Makmur dikenal sebagai pejabat yang baik dan ramah.

Selama empat bulan terakhir bekerja di rumah sakit yang berlokasi di Jl Minasaupa, Kecamatan Rappicini, Makassar, ia dianggap berdedikasi.

"Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus, dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," kata Fakhruddin.

Diduga, Makmur mengalami depresi hingga memiliki permasalahan pribadi yang membuatnya melakukan tindakan spontan itu.

Dugaan tersebut semakin kuat lantaran selama sepekan terakhir Makmur kerap murung.

"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin.

"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," sambungnya.

(News/Linda) (TribunMakassar.com/Musliman Emba)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat