androidvodic.com

Prevalensi Penderita Diabetes di Jabar Tinggi, Kemenkes: Perlu Ditangani Segera dan Komprehensif - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA- Sebanyak 118.521 warga di Jawa Barat mengikuti skrining diabetes.

Hasilnya 5 persen dari jumlah itu menderita diabetes.

Baca juga: Idap Diabetes hingga Makin Kurus, Panji Petualang Bersyukur Masih Bisa Berjalan Normal

Kegiatan skrining digelar oleh Affordability Project yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer serta Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Serta Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), dan Novo Nordisk Indonesia. 

Inisiatif bersama ini berhasil memfasilitasi kegiatan skrining, edukasi, dan perawatan diabetes di 46 fasilitas kesehatan primer di Jawa Barat

“Kerjasama antara sektor publik dan swasta memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya penanganan diabetes. Peningkatan akses terhadap pelayanan diabetes menjadi kunci penting bagi pengendalian gula darah yang optimal," kata Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jawa Barat, Yulia Dewita, Selasa (15/8/2023).

Pihaknya mengapresiasi program Affordability Project yang berfokus pada aksesibilitas layanan.

Hal mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat melalui upaya penanganan diabetes yang lebih baik.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Vini Adiani Dewi, menambahkan, proyek percontohan Affordability Project ini berlangsung dari September 2022 hingga Juni 2023.

"Hasil 5 persen itu mencerminkan prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Data Riskesdas tahun 2018," terang dr Vini. 

Selain itu, pihaknya juga berhasil melakukan pemeriksaan HbA1c dan menjangkau sebanyak 2.744 pasien dengan rerata HbA1c 9.3 persen di mana semakin menguatkan kebutuhan akan pelayanan diabetes yang komprehensif dan berkesinambungan.

Untuk memaksimalkan dampaknya, proyek ini mendapat dukungan dari Novo Nordisk yag akan menyalurkan insulin untuk meningkatkan penanganan diabetes di daerah terpencil dan sangat terpencil. 

Prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021, membawa Indonesia ke peringkat kelima di dunia, naik dari peringkat tujuh pada 2019.

Baca juga: Melly Goeslaw Klaim Sembuh Total dari Diabetes Setelah Operasi Bariatrik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat